• Beranda
  • Berita
  • Kanalisasi 2-1 Jalur Puncak Bogor akan dikolaborasikan dengan one way

Kanalisasi 2-1 Jalur Puncak Bogor akan dikolaborasikan dengan one way

3 Desember 2019 18:21 WIB
Kanalisasi 2-1 Jalur Puncak Bogor akan dikolaborasikan dengan one way
BPTJ, Polres Bogor dan Pemkab Bogor melakukan pembahasan mengenai sistem kanalisasi 2-1 di Kantor Polres Bogor, Cibinong Kabupaten Bogor, Selasa (3/12/2019). (Humas Polres Bogor)
Sistem kanalisasi 2-1 di Jalur Puncak Kabupaten Bogor Jawa Barat, akan dikolaborasikan dengan sistem satu arah atau one way pada uji coba yang akan dilaksanakan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Polres Bogor dan Pemkab Bogor pada Sabtu, 7 Desember 2019.

"Yang menjadi pembeda dengan uji coba pertama adalah, kita tetap memberlakukan one way di pagi hari karena memang arus kendaraan yang naik di hari Sabtu pagi itu lebih banyak," ujarnya Kasatlantas Polres Bogor, AKP Adli Amri usai rapat bersama di Kantor Polres Bogor, Cibinong Kabupaten Bogor, Selasa.

Fadli memaparkan, pada pagi hari mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB Jalur Puncak berlaku one way ke arah atas. Kemudian, pukul 12.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB diberlakukan kanalisasi 2-1, dua lajur arah turun dan satu lajur arah naik.

"Pada persimpangan-persimpangan akan kita rekayasa untuk mengurangi crossing atau perpotongan. Sosialisasi pelaksanaan kegiatan uji coba tersebut akan dilakukan secara masif baik melalui media cetak, media elektronik, maupun media sosial," kata Fadli.

Seperti diketahui, Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin membeberkan beberapa catatan setelah melakukan pemantauan secara langsung uji coba sistem kanalisasi 2-1 Jalur Puncak, Kabupaten Bogor yang dilakukan pada Minggu (27/10).

Baca juga: Kanalisasi 2-1 kembali berlaku di Puncak Bogor akhir pekan depan

Baca juga: Jalur Puncak kembali ke sistem satu arah

Baca juga: Soal kanalisasi 2-1, DPRD Bogor: Bupati dan Wabup harus kompak


Catatan pertama yaitu mengenai adanya kepadatan kendaraan di beberapa titik karena adanya penyempitan jalan atau bottleneck.

Ia menyebutkan, kepadatan kendaraan terjadi di titik langganan macet seperti Pasar Cisarua, Simpang Taman Safari (TSI), Tanjakan Selarong, dan Simpang Megamendung.

Kedua, yaitu belum tersedianya cerukan angkot. Pada hari pertama uji coba kanalisasi 2-1, tak sedikit angkot berhenti di jalan ketika menunggu penumpang naik, sehingga membuat laju kendaraan lainnya tersendat.

"Angkot berhenti di jalan ketika menunggu penumpang naik, membuat stuck kendaraan-kendaraan di belakangnya," bebernya.

Catatannya yang terakhir, arus lalu lintas terganggu para pengendara yang memberhentikan mobilnya saat belanja di pedagang kaki lima (PKL). Pasalnya, terdapat beberapa titik PKL yang tersebar Jalur Puncak.(KR-MFS).

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019