Konflik dualisme tersebut terjadi antara Pengurus Besar Hoki Seluruh Indonesia (PB PHSI) dan Pengurus Pusat Federasi Hoki Internasional (PP FHI).
Federasi Hoki Asia (AHF), pada Selasa (3/12) tidak mengizinkan tim hoki Indonesia untuk tampil di SEA Games 2019 lantaran salah satu kubu federasi itu tidak diakui oleh Federasi Hoki Internasional (FIH).
Namun salah satu kubu federasi yang tak diakui itu justru berangkat ke Filipina dan saat ini sudah tiba di Subic siap untuk bertanding.
CEO AHF Datuk Tayyab Ikram pun secara tegas tidak mengizinkan tim hoki Indonesia untuk tampil di SEA Games karena konflik federasi yang terjadi.
“Meski tim hoki putra dan putri Indonesia sudah tiba di Subic, mereka tidak diizinkan bertanding karena FIH sangat ketat dalam masalah ini,” kata Datuk Tayyab seperti dikutip New Straits Times, Rabu.
“Kami (AHF) telah melakukan pertandingan lebih awal, dan karena Indonesia tidak mengirimkan nama atlet pada batas waktu yang telah ditentukan, mereka tidak dapat bertanding,” ujar dia menambahkan.
Pada SEA Games 2017 Malaysia, tim hoki Indonesia sukses merebut medali perak. Bahkan tim Merah Putih menjadi tim yang cukup diwaspadai pada ajang multieven dua tahunan di Filipina kali ini.
Hoki indoor dijadwalkan berlangsung pada Rabu (4/12) hingga Selasa (10/12) di LB Centtro Mall & Convention Center, Filipina. Namun berdasarkan lama resmi SEA Games 2019, hingga kini, tim hoki Indonesia tidak terdaftar sejak putaran penyisihan awal.
Baca juga: Kalahkan Chinese Taipei 2-0, Tim hoki putri Indonesia rebut posisi ketujuh
Baca juga: Tim hoki Indonesia takluk 1-2 dari Thailand
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019