Hal itu disampaikannya dalam kunjungan kerjanya yang bertajuk "Aku Sehat dan Cerdas, Aku Generasi Emas Indonesia" di Sulawesi Tenggara.
"Saat ini banyak makanan dan obat yang beredar lewat media sosial. Banyak juga pangan yang menarik, sayangnya tidak ada nutrisi dan bisa merugikan kesehatan kita. Jadi hati- hati ya kalau beli lewat medsos ingat Cek KLIK," kata Penny dalam sambutannya, Kamis.
Baca juga: BPOM intervensi keamanan PJAS di SDN 92 Kendari
Cek KLIK merupakan gerakan yang terdiri dari pengecekan kemasan, label yang berisi nilai gizi suatu pangan, izin beredar dari Badan POM, dan kedaluwarsa.
Gerakan yang diprakarsai oleh BPOM RI itu secara berulang disampaikan kepada anak- anak penuh antusiasme dengan cara bincang- bincang dan juga melalui kegiatan berdongeng yang dilakukan oleh Kak Awam dari Kampung Dongeng.
"BPOM selalu siap melayani masyarakat. Kita selalu terbuka, datang saja ke Balai atau mobil keliling tanyain apapun yang mau ditanyakan terkait pangan dan obat- obatan. Bisa ditanyakan berbahaya atau tidak supaya bisa menciptakan anak- anak yang memiliki tumbuh kembang yang baik serta berdaya saing," kata Penny.
Selain menghimbau anak- anak untuk memperhatikan bahan- bahan makanan, Penny ditemani Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru Tetty H. Sihombing menghimbau pencegahan kesehatan melalui cuci tangan.
Baca juga: Menkes cabut hak istimewa, BPOM "no comment"
"Anak- anakku jangan lupa cuci tangan setiap kali mau makan dan setiap pulang sekolah itu banyak bakteri jangan lupa cuci tangan sampai rumah itu penting sekali loh. Agar terhindar dari penyakit," kata Tetty.
Kunjungan kerja BPOM merupakan bagian dari kegiatan Komunikasi,Informasi dan Edukasi dalam bentuk intervensi keamanan PJAS (Pangan Jajanan Anak Sekolah) yang sebelumnya sudah dilakukan BPOM di sebanyak 40.510 sekolah.
Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi yang sering dilakukan oleh BPOM diadakan di daerah- daerah untuk menyosialisasikan kepada masyarakat cara memilih obat dan makanan yang tepat serta aman untuk dikonsumsi.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019