Bengkulu luncurkan KEE koridor gajah sumatera

5 Desember 2019 17:04 WIB
Bengkulu luncurkan KEE koridor gajah sumatera
Habitat gajah sumatera di Bentang Seblat terancam oleh penurunan fungsi kawasan hutan yang diusulkan Pemprov Bengkulu dalam revisi RTRW. (ANTARA/Helti Marini Sipayung)
Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meluncurkan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) koridor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di kawasan bentang alam Seblat yang mencakup wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dan Mukomuko.

"Kami berkomitmen melestarikan gajah sumatra yang ada di Provinsi Bengkulu," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang disampaikan melalui video yang diputar panitia pada peluncuran KEE Koridor Gajah Sumatera Lanskap Seblat di Bengkulu, Kamis.

KEE koridor gajah sumatera di lanskap Seblat Bengkulu ini dibentuk melalui Surat Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor 4 Tahun 2017.

Peluncuran KEE ini merupakan titik awal dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya melestarikan gajah sumatera di Bengkulu.

Baca juga: Bengkulu segera jalankan program koridor gajah sumatera

Baca juga: Bengkulu siapkan rencana aksi koridor gajah sumatera

Baca juga: Bengkulu jadi percontohan pembangunan koridor gajah sumatera


Untuk menjalankan KEE telah dibentuk Forum Kolaborasi Pengelolaan KEE yang terdiri dari berbagai unsur yaitu instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), perusahaan, masyarakat, dan akademisi.

Bertindak selaku ketua pada forum ini adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkoordinir kegiatan dalam upaya perlindungan dan pelestarian gajah sumatera.

Sekretaris Forum KEE Ali Akbar dari Kanopi Bengkulu mengatakan bahwa gajah sumatera termasuk dalam satwa kunci yang dilindungi dan perlu untuk dilestarikan. Habitat dan populasinya terdapat di bentang Seblat Bengkulu terdiri dari kawasan hutan produksi terbatas, hutan konservasi hingga perkebunan yang dikelola pihak swasta.

Pembentukan kawasan esensial ini berfungsi menyatukan habitat gajah yang selama ini terpisah-pisah dan tidak ada jalur penghubung. Kondisi ini membuat antar kelompok gajah terkotak-kotak yang mengancam populasi dan masa depan gajah.

Mengingat pentingnya koneksi antar kelompok gajah sumatera inilah maka pemerintah bersama pemangku kepentingan mengupayakan pembangunan koridor sehingga kelompok gajah saling terkoneksi.

Pada peluncuran ini juga digelar serangkaian acara yaitu penyampaikan pernyataan dukungan dan berbagai pihak terhadap KEE dan penandatanganan prasasti titik nol koridor gajah sumatera di Ianskap Seblat oleh Gubernur Bengkulu dan Dirjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.*

Baca juga: Kementerian LHK dukung inisiasi koridor gajah Bengkulu

Baca juga: Bengkulu bentuk tim percepatan koridor gajah sumatera

Baca juga: Gajah sumatera di Bengkulu diperkirakan tersisa 70 ekor

Pewarta: Helti Marini S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019