"Sensus online untuk memberikan kemudahan bagi orang-orang yang tinggal di wilayah urban, yang karena kesibukannya padat, tetap bisa berpartisipasi di sensus penduduk," ujar Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis.
Tidak hanya masyarakat berkesibukan tinggi, masyarakat yang tinggal dalam apartemen juga menjadi sasaran utama sensus daring.
Selama ini, salah satu hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan sensus penduduk adalah menembus masyarakat yang tinggal di apartemen sehingga diharapkan masyarakat yang tinggal di apartemen berpartisipasi aktif.
Ia mengakui penduduk yang dapat mengisi sensus penduduk melalui daring tersegmentasi harus memiliki jaringan telekomunikasi yang bagus.
Selain sensus daring, Margo Yuwono menuturkan pihaknya akan tetap menerjunkan petugas sensus dari rumah ke rumah untuk melakukan pendataan secara langsung.
Petugas yang dilibatkan untuk Sensus 2020 sekitar 390 ribu orang serta pengurus RT yang jumlahnya mencapai 1,2 juta.
"Jadi setiap RT ditambah petugas sensus berkeliling dari satu rumah ke rumah untuk mendata. Mana yang belum ikut sensus online kami datangi," tutur Margo Yuwono.
Ia menuturkan untuk membangun Indonesia maju dapat berawal dari data berkualitas yang berdampak lahirnya kebijakan pemerintah yang optimal.
Baca juga: BPS targetkan 23 persen penduduk NTT sensus secara daring
Baca juga: BPS: Diskominfo siapkan SMS informasi Sensus Penduduk 2020
Baca juga: Pegadaian gandeng BPS perluas layanan data dan SDM
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019