Anggota Steering Committee Rapat Kerja Nasional V Partai Amanat Nasional (PAN), Totok Daryanto mengonfirmasi perihal beredarnya nama-nama kandidat calon ketua umum (caketum) PAN periode selanjutnya di media massa arus utama.Nanti (soal syarat caketum) masih diatur dalam tata tertib, tapi pada dasarnya kami memberi kesempatan penuh kepada kader untuk berkompetisi, ujar Totok
Menurut Totok, PAN akan mematuhi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai dimana yang ditunjuk sebagai ketua umum nanti dipastikan berasal dari kader internal partai.
"Kami di SC memenuhi AD/ART. Kami yakin, siapapun kandidatnya, berapapun jumlah kandidatnya, proses kompetisi itu hanya pertandingan persahabatan saja. Semua kader terbaik PAN, tidak ada dari luar," ujar Totok saat temu pers di Kantor DPP PAN Jakarta, Kamis.
Baca juga: PAN gelar Rakernas 7 Desember siapkan kongres
Totok menyebut nama-nama yang sudah dipastikan maju sebagai ketua umum baru ada empat orang, yaitu ada Ketua Umum Petahana, Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Petahana, Asman Abdur, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Mulfachri Harahap, dan pengamat ekonomi INDEF sekaligus Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo.
"Sementara itu baru empat yang sudah berkomitmen maju sebagai calon ketua umum," ujar Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PAN itu.
Baca juga: Perempuan Papua ditunjuk Ketua OC Rakernas PAN
Di luar keempat nama itu, Totok mengakui masih banyak nama-nama lain yang disebut-sebut tapi belum menunjukkan komitmen untuk maju menjadi calon ketua umum.
Seperti nama Ketua Fraksi PAN di DPR RI, Hanafi Rais dan Wakil Ketua Umum PAN, Bima Arya. Nama-nama tersebut sampai sat belum mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum, katanya.
Baca juga: Pandangan PAN soal kaderisasi berbasis dinasti partai politik
Kemudian mengenai syarat pencalonan ketua umum, Totok menyebut tidak ada syarat khusus kecuali dia harus merupakan kader PAN.
"Nanti (soal syarat caketum) masih diatur dalam tata tertib, tapi pada dasarnya kami memberi kesempatan penuh kepada kader untuk berkompetisi. Kami tidak menekankan persyaratan-persyaratan yang kaku karena nanti demokrasi jadi terbelenggu," ujar Totok.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019