Dampak dari cedera kelingking tangan kiri itu, Tiara langsung mendapatkan penanganan serius dengan menjalani operasi di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (5/12) malam. Operasi sendiri mendapatkan jaminan dari BPJS Ketenagakerjaan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan dan RS Premier Bintaro atas support kepada atlet kami, Tiara Andini Prastika yang mendapatkan fasilitas terbaik dalam penanganan cederanya,” kata Raja Sapta Oktohari selaku Ketua PB ISSI dan Ketua NOC Indonesia dalam keterangan resminya, Sabtu.
Baca juga: Patah jari kelingking tak surutkan semangat Tiara rebut medali
Baca juga: Indonesia terancam kehilangan peluang emas dari nomor down hill
Pebalap downhill putri andalan Indonesia itu mengalami cedera saat menjalani latihan satu hari menjelang balapan di Tatlong Bunglo, Filipina. Setelah mengalami cedera, dokter tim terus melakukan pengawalan dan memantau perkembangan Tiara. Bahkan sempat melarang untuk balapan.
Berkat tekad yang kuat pebalap asal Semarang itu, dokter dan tim manajemen timnas mendukung apa yang dilakukan Tiara. Medali perak akhirnya didapat setelah membukukan catatan waktu tiga menit 16,9 detik. Tiara kalah dari pebalap tuan rumah Lea Denise Belgira yang mencatatkan waktu tiga menit sembilan detik.
Setelah selesai berlomba, dokter timnas balap sepeda Indonesia, dr Andhika Respati langsung berkoordinasi dengan pihak BPJS Ketenagaan dan RS Premier Bintaro untuk segera menindaklanjuti kondisi cedera Tiara.
Setibanya di Jakarta, Kamis (5/12), pihak RS Premier Bintaro menjemput Tiara dan membawa atlet yang juga merupakan peraih medali emas ketiga buat Merah Putih di ajang Asian Games 2018 lalu itu ke rumah sakit untuk dioperasi.
Operasi cedera pebalap asal Semarang, Jawa Tengah itu dilakukan di hari yang sama. Setelah tiga jam di meja operasi dan menginap selama satu malam untuk observasi lanjutan, Tiara diperbolehkan pulang, Jumat (6/12).
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019