Dandim 0315/Bintan, Kolonel Inf I Gusti Ketut Artasuyasa, menyatakan sekitar 171 rumah se Kecamatan Tambelan tergenang air, beberapa di antaranya ikut terkena tumpukan tanah longsor.
"Meski tidak ada korban jiwa, anggota TNI berjibaku membantu warga di sana," kata Dandim, Sabtu.
Dia mengungkapkan, saat ini prioritas TNI adalah mengevakuasi pelajar SMA Tambelan yang pulang sekolah melewati jalan raya di Desa Kukup yang tertimbun longsor.
Tidak hanya itu, TNI juga berusaha menggali drainase Desa Hilir, membersihkan pagar rubuh di SD Negeri 005 Tambelan dan melakukan sosialisasi mengimbau nelayan agar tidak melaut karena cuaca tengah ekstrem.
"Kami bersama instansi terkait serta warga juga membersihkan jalan raya yang tertimbun tanah longsor di lokasi rumah warga Desa Batu Lepuk dan Kelurahan Teluk Sekuni," sebutnya.
Dandim pun menyatakan bahwa kini terdapat beberapa titik rawan banjir dan tanah longsong di Kecamatan Tambelan.
Titik rawan banjir yakni di SD Negeri 001 Tambelan dan kawasan Masjid Raya Tambelan. Kemudian longsor di Kelurahan Teluk Sekuni, di tambah beberapa area pemukiman warga setempat.
"Situasi terkini, mulai dari Pukul 08.20 WIB kondisi air laut mengalami pasang tinggi disusul hujan deras. Sehingga debit air di drainase meluap keluar dan menggenangi pemukiman warga," ucap Dandim.
Sementara, Kapolsek Tambelan, Ipda Missyamsu Alson, menyampaikan banjir bah disertai tanah longsor di Kecamatan Tambelan, Jumat (6/12), disebabkan meluapnya air di Sungai Bentayan, Desa Batu Lepuk dan Sungai Simbat, Desa Kampung Hilir.
"Air sungai meluap akibat hujan deras selama dua hari terakhir ditambah pasangnya air laut," kata Alson.
Baca juga: Pemkab Bintan bangun pos penanganan korban banjir
Baca juga: Banjir landa sejumlah wilayah Batam
Baca juga: ACT Kepri menyalurkan bantuan korban banjir Kibing
Pewarta: Ogen
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019