"Kita semua sepakat peranan perempuan dalam seni, film dan budaya merupakan salah satu komponen penting dalam industri ekonomi kreatif Indonesia dan mampu berkontribusi bagi perekonomian kita," kata Ida saat meresmikan Vital Voices Festival 2019, yakni Festival Perempuan dalam Film, Seni dan Budaya", di Jakarta, Sabtu..
Ida mengatakan ini terbukti pada 2018, industri ekonomi kreatif mampu menyerap sebanyak 41.340 tenaga kerja. Komposisinya yakni 72,06 persen laki - laki dan 27,94 persen perempuan.
Baca juga: Vital Voices Festival 2019 resmi dibuka di Gedoeng Jasindo
Baca juga: PFN siap gelar Vital Voices Festival pada 7-14 Desember 2019
Menurut Ida, dengan komposisi tersebut peranan perempuan harus dioptimalkan secara kualitas dan kuantitas agar makin banyak perempuan yang terakomodir dalam aktivitas ekonomi kreatif khususnya seni perfilman di tanah air.
"Berdasarkan data tadi, saya optimis industri ekonomi kreatif kita akan terus tumbuh ke depannya dan akan terus menyerap sektor tenaga kerja yang masif kedepannya," ujar Ida.
Dalam acara ini yang mengambil tema " Ketika Perempuan Mengambil Peran" ini Ida mengingatkan saat ini merupakan momentum yang baik bagi peran perempuan dalam membangun industri ekonomi kreatif melalui karya seni, film, dan budaya.
Baca juga: Menaker: Pelaku hubungan industrial harus aktif terlibat dialog sosial
Baca juga: Menaker: Paramakarya motivasi dunia usaha untuk berkualitas
Dari sisi kesiapan kualitas dan kuantitas SDM, Ida mengatakan pihaknya saat ini terus mengembangkan balai latihan kerja agar siap mengembangkan industri ekonomi kreatif di Indonesia.
Salah satunya yang sedang disiapkan adalah di Balai Latihan Kerja (BLK) Ambon yang diprioritaskan untuk pelatihan kerja di bidang industri ekonomi kreatif, seperti musik, seni , dan budaya.
"Ke depannya melalui pelatihan ini , nantinya akan mempertemukan suatu supply and demand yang menjanjikan di pasar industri ekonomi kreatif di Indonesia," kata Ida.
Baca juga: Ekspektasi terhadap kartu prakerja sangat besar, kata Menaker
Baca juga: Menaker sebut implementasi Kartu Prakerja butuhkan kerja kolosal
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019