Tenggat waktu (dateline) yang singkat untuk menyelesaikan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) menjadi alasan utama Komisi E DPRD DKI bersama Dinas Kesehatan tetap melakukan rapat pada Minggu.Kalau kita gak selesai Selasa depan dan gak terkirim ke Depdagri kasihan nanti pada gak gajian
"Karena kita dikejar tayang, target. Komisi E berbeda dengan yang lain. Ini puluhan ribu nomenklatur. Lihat aja tuh 505 lembar," kata
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria
menunjukkan tumpukan kertas nomenklatur anggaran di mejanya kepada wartawan di Ruang Komisi E DPRD DKI.
Komisi E DPRD DKI yang bertanggung jawab pada bidang kesejahteraan masyarakat itu bahkan masih harus melakukan rapat pada esok hari bersama Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) Provinsi DKI Jakarta.
"Kita harap malam ini bisa selesai sampai Dinas PPAPP (Pemberdayaan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk), Biro Dikmental mungkin besok pagilah," kata Iman.
Rapat yang dilakukan di hari Minggu ini dihadiri oleh semua pegawai yang bekerja di Dinas Kesehatan DKI sehingga membuat Ruang Komisi E penuh sejak pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Pengadaan alat bantu disabilitas dinilai kurang proporsional
Dimulai pada pukul 10.41 WIB, rapat ini terus berlangsung hingga saat berita ini disiarkan.
Pembahasan terakhir yang dilakukan antara anggota DPRD Komisi E dengan Dinas Kesehatan DKI berupa penyisiran anggaran untuk Rumah Sakit Umum Daerah di masing- masing wilayah.
Diharapkan dengan adanya rapat ini, kata dia, target Komisi E tepat waktu dalam pembahasan hingga rapat terakhir bersama Badan Anggaran agar segera mengirimkan RAPBD DKI 2020 ke Kementerian Dalam Negeri RI.
"Kalau kita gak selesai Selasa depan dan gak terkirim ke Depdagri, kasihan nanti pada gak gajian," kata Iman.
Baca juga: Komisi B DPRD DKI sepakati penebalan RAPBD Rp4,1 triliun
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019