"Kehadiran kami ingin saling bertukar informasi mengenai kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh KPU Medan yang mungkin dapat kami terapkan untuk mensukseskan Pilkada 2020 di daerah kami di Kabupaten Muna," kata Ketua KPU Muna, Kubais di Medan, Senin.
Kubais menjelaskan, belakangan ini ada fenomena penurunan persentase pemilih yang terjadi di daerah mereka pada momen pemilu, padahal dari satu sisi, masyarakat di Kabupaten Muna merupakan masyarakat yang sangat homogen.
Kondisi yang menurutnya seharusnya dapat menjadi salah satu faktor yang dapat memudahkan peningkatan angka partisipasi pemilih.
"Namun faktanya justru kondisi berbeda yang terjadi. Di Kota Medan yang sangat heterogen kami mendapat informasi ada tren peningkatan angka partisipasi pemilih. Itu yang ingin kami kaji dari Medan," ujarnya.
Baca juga: Komisi II DPR ingatkan penyelenggara pemilu lebih bertanggung jawab
Sementara itu, Ketua KPU Kota Medan Agussyah R Damanik mengatakan di Kota Medan fluktuasi persentase angka pemilih juga kerap terjadi. Salah satu penyebabnya yakni terkait faktualisasi data pemilih yang harus dilakukan dengan sangat akurat.
"Ada persoalan yang besar ketika data pemilih itu masih banyak yang ganda, karena itu akan berpengaruh langsung terhadap persentase tingkat partisipasi. Pada pemilu lalu KPU Medan membersihkan data pemilih hingga sekitar 300 ribu, dan itu sangat berpengaruh terhadap persentase pemilih," ungkapnya.
Selain persoalan faktualisasi data pemilih, KPU Medan dan KPU Kabupaten Muna juga saling bertukar informasi lainnya mengenai strategi sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Baca juga: Ketua Komisi II DPR setuju evalusi Pemilu serentak
Pewarta: Juraidi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019