• Beranda
  • Berita
  • Penguatan karakter anak tantangan pada era digital, sebut akademisi

Penguatan karakter anak tantangan pada era digital, sebut akademisi

11 Desember 2019 13:02 WIB
Penguatan karakter anak tantangan pada era digital, sebut akademisi
Akademisi Universitas Jenderal Soedirman, Edi Santoso. (FOTO ANTARA/Wuryanti Puspitasari)

Keberlimpahan informasi dari internet perlu dibarengi dengan penguatan karakter anak didik

Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah Edi Santoso mengatakan penguatan karakter dan pembentukan mental siswa menjadi salah satu tantangan berat pada era digital.

"Pada era digital ini, era internet yang terus berkembang, penguatan karakter dan pembentukan mental bagi peserta didik yang kuat kini menjadi tantangan berat bagi para guru," katanya di Purwokerto, Rabu.

Edi yang merupakan Koordinator Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Unsoed tersebut menambahkan, keberlimpahan informasi dari internet perlu dibarengi dengan penguatan karakter anak didik.

"Pada saat ini bisa dikatakan pengetahuan mudah didapat, para siswa juga dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi dari internet, media sosial, dan lain sebagainya, ini harus diimbangi dengan pembentukan karakter, saya menilai pembentukan karakter masih jadi tantangan berat," katanya.

Dia menambahkan, perkembangan teknologi dan informasi harus direspons secara tepat dan cepat oleh lembaga pendidikan termasuk para guru.

"Bahwa kita menghadapi dunia yang berubah secara fundamental. Dunia yang terdisrupsi adalah suatu realitas. Lembaga pendidikan, termasuk para guru di dalamnya, harus meresponnya dengan tepat, termasuk mengintensifkan pendidikan karakter," katanya.

Dia menambahkan, untuk mengoptimalkan program pendidikan dan penguatan karakter siswa memerlukan dukungan regulasi, infrastuktur dan SDM.

"Program ini membutuhkan peran guru di dalamnya, guru adalah pengarah sekaligus teman para siswa untuk mencapai target pendidikan. Guru adalah teman diskusi, sahabat dalam mengeksplorasi pengetahuan, seni, teknologi, sekaligus pendamping dalam pembentukan karakter," katanya.

Agar peran guru dalam program penguatan mental pada era digital ini makin optimal, katanya, perlu ada dukungan kebijakan yang dibarengi dengan kesiapan para guru.

"Karenanya, butuh penyegaran atas arah baru kebijakan bidang pendidikan," katanya.

Sebelumnya, Rektor Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) Ali Rokhman mengatakan perkembangan teknologi pada era digital perlu diimbangi dengan penguatan pendidikan karakter bagi para peserta didik.

"Pendidikan karakter sangatlah penting dan menjadi salah satu tantangan pada era digital, karena untuk generasi apapun, karakter adalah sangat penting," katanya.
Untuk itu, dia menilai bahwa tantangan bagi para guru dalam mendidik generasi milenial adalah bagaimana memperkuat pendidikan karakter.

"Dalam mendidik kaum milenial, metode pembelajaran juga harus disesuaikan dengan karakteristik generasi ini. Sumber pengetahuan sekarang bisa diperoleh dari mana saja karena difasilitasi teknologi," demikian Edi Santoso.

Baca juga: Nadiem sebut pendidikan karakter jadi prioritas utama

Baca juga: Legislator minta Mendikbud fokus pada tujuan pendidikan

Baca juga: Widyawati : Budi pekerti perlu diajarkan di sekolah

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019