"Yang diprioritaskan tetap di Cipali km 86-40, itu rawan laka (kecelakaan), ada rawan pelanggaran lalu lintas juga," kata Dirlantas Polda Jawa Barat, Kombes Eddy Djunaedi di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu.
Baca juga: Korlantas kerahkan polwan sosialisasi di Tol Cipali tekan kecelakaan
Baca juga: Akuisisi Tol Cipali tuntas, Astra Infra tingkatkan kepemilikan saham
Baca juga: Dishub Jabar: Jalan Tol Cipali harus miliki pembatas jalan
Menjelang liburan akhir tahun, menurutnya banyak masyarakat yang akan menggunakan tol tersebut. Sehingga dalam Operasi Lilin 2019 ini, menurutnya masyarat perlu waspada saat menggunakan tol yang jaraknya cukup panjang itu.
"Karena tol kita itu panjangnya 187 kilometer, maka saya minta masyarakat untuk istirahat, harus dipaksakan untuk istirahat. Jangan dipaksakan tetap mengemudi sehingga kecelakaan," kata Eddy.
Kerawanan tersebut menurutnya berdasarkan titik jenuh yang kerap dialami pengemudi di kawasan itu. Namun ketika lelah, ia meminta pengemudi untuk tidak istirahat di bahu jalan, karena hal tersebut merupakan pelanggaran yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
"Istirahatlah di rest area, jangan di bahu jalan, kalau rest areanya penuh, cari lagi rest area selanjutnya," katanya.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya akan melakukan berbagai rekayasa lalu lintas apabila diperlukan karena kepadatan yang terjadi di Tol Cipali. Namun untuk rekayasa lalu lintas satu arah, menurutnya kewenangan tersebut ada di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.
"Ketika ada kepadatan kita akan buka contraflow, satu lajur saja, kemudian kita akan melakukan one way jika itu diperlukan, tapi kewenangannya itu ada di Korlantas," katanya.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019