• Beranda
  • Berita
  • PGLII apresiasi rencana GP Ansor amankan gereja saat Natal

PGLII apresiasi rencana GP Ansor amankan gereja saat Natal

12 Desember 2019 17:40 WIB
PGLII apresiasi rencana GP Ansor amankan gereja saat Natal
Tigor Mulo Horas Sinaga, Direktur Eksekutif GORC (kiri) bersama Mangasi Sihombing, Dewan Pembina Generasi Optimis Indonesia (kanan) (ANTARA/Istimewa)
Ketua Bidang Pemuda Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) DKI Jakarta, Tigor Mulo Horas Sinaga, mengapresiasi rencana GP Ansor yang akan melakukan aksi solidaritas menjaga keamanan gereja saat ibadah Natal.

Tigor Mulo Horas Sinaga di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya memuji semangat solidaritas dan toleransi GP Ansor yang akan terlibat menjaga keamanan gereja saat ibadah Natal.

Baca juga: Banser turut jaga 63 gereja Sidoarjo

Baca juga: Banser jaga seluruh gereja di Bondowoso

Baca juga: Banser Anshor jaga keamanan gereja di Surabaya


“Kami mengapresiasi NU, secara khusus Pimpinan Pusat dan seluruh anggota Gerakan Pemuda Ansor yang setiap tahun menerjunkan barisan terbaiknya dalam pengamanan Natal di gereja-gereja. Hal ini adalah contoh nyata praktik toleransi antarumat beragama di Indonesia,” katanya.

Pihaknya melihat hal tersebut sebagai bentuk kepedulian GP Ansor untuk menjaga kerukunan antarumat beragama.

“Banser tak hanya memperhatikan umat satu agama saja, tapi semua agama. Itu sangat mulia. Semua warga negara harus diayomi dan dijaga agar tercipta rasa aman dan nyaman dalam melaksanakan ibadah,” katanya.

Horas yang juga Direktur Eksekutif Generasi Optimis Research Consulting (GORC) itu mengaku terkesan oleh Ansor dan Banser yang tidak tinggal diam ketika keberagaman Indonesia diganggu oleh sekelompok oknum tak bertanggung jawab.

"Jika ada gangguan, maka itu adalah indikasi ancaman terhadap Indonesia dan keberagaman di Indonesia. Saya melihat solidaritas Ansor dan Banser ini hebat sekali, mereka sigap dan siap pasang badan untuk melindungi umat beragama lain. Itu bukti kedewasaan iman dan spiritualitas dari sahabat-sahabat Ansor," ujar Horas.

Mantan Treasury Manager di Bank Mandiri yang kini aktif sebagai Sekjen Generasi Optimis Indonesia itu juga mengenang kejadian malam Natal 24 Desember 2000 silam.

Saat pukul 20.30 WIB perjalanan ibadah baru separuh berjalan, tiba-tiba ada yang menyampaikan kabar bahwa di depan pintu gereja ada bungkusan hitam yang mencurigakan.

Mendengar hal itu, tangkas dan tanpa ragu khas Banser, seorang anggota Banser bernama Riyanto membuka bungkusan tersebut. Ternyata isinya kabel yang terhubung dengan rangkaian yang memercikkan api.

"Almarhum Riyanto tahu bahwa itu adalah bom. Ia punya kesempatan untuk kabur sesegera mungkin untuk menyelamatkan diri. Namun ia tidak begitu. Ia malah berteriak “tiaraaaap” sambil lari mendekap bungkusan tersebut menjauh gereja yang di dalamnya terdapat ratusan jemaat yang sedang beribadah," kata Horas.

Seperti diketahui, bungkusan itu adalah bom waktu yang akhirnya meledak di dekapan Riyanto. Tubuhnya terpental hingga seratusan meter. Kuatnya daya ledak, merobohkan pagar beton gereja.

"Almarhum meninggal untuk menyelamatkan banyak nyawa. Riyanto adalah martir Pancasila. Ia layak disebut pahlawan toleransi," kata Horas.

Ia menambahkan, untuk mengenang Riyanto, maka penting untuk kemudian meningkatkan semangat pembumian dan habituasi Pancasila.

Pada saat yang sama Dewan Pembina Generasi Optimis (GO) Indonesia, Mangasi Sihombing mengatakan, Banser yang menjaga gereja pada saat ibadah Natal menciptakan rasa aman dan nyaman bagi umat Kristiani yang sedang menjalankan ibadah Hari Raya agamanya.

"Keamanan bukan hanya menjadi kewajiban negara dan pemerintah, tetapi juga butuh partisipasi dari seluruh komponen masyarakat. Banser sudah menjadi salah satu komponen tersebut. Kami mengapresiasi semangat toleransi dan solidaritas sahabat-sahabat Banser," kata Mangasi.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk beberapa negara di Eropa Timur itu melanjutkan, Banser selama ini telah menjadi bagian dalam menjaga toleransi beragama, seperti menjaga kebebasan beribadah di hari Natal bagi umat Kristiani atau umat agama lain. Hal sama juga dilakukan dalam pengamanan hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Untuk perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 saya kira Banser dalam posisi membantu para aparat, baik Polri maupun TNI. Bantuan Banser kepada polisi dan TNI, dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru, sesuai dengan standar operasional prosedur," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019