"Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kondisi lapisan tanah untuk menentukan tindakan penanganan selanjutnya," kata pejabat SNVT PTPIN, Ferdinanto kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Ferdi berharap penyelidikan itu dapat dilakukan paling lama satu bulan untuk mendapatkan desain penanganan pascajebolnya tanggul laut itu.
Baca juga: PUPR sebut tanggul jebol masih tanggung jawab kontraktor
Baca juga: PUPR: Tanggul jebol di Pelabuhan Nizam Zahman sepanjang 176 meter
Baca juga: PUPR sebut alasan keamanan cegah wartawan di tanggul pelabuhan jebol
Kementerian PUPR bahkan mengandeng pusat penelitian dan pengembangan Sumber Daya Air untuk melakukan investigasi atas kejadian itu.
Tanggul laut itu merupakan proyek pembangunan pengaman pantai tahap 3 paket 2 oleh satuan kerja non vertikal tertentu (SNVT) pembangunan terpadu pesisi ibu kota negara (PTPIN), Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR.
Kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya Beton Tbk kerjasama operasi (KSO) dengan PT Pandji Pratama Indonesia.
Konsultan Pengawas yakni PT Yodha Karya (persero) KSO dengan PT Indra Karya (persero).
Lingkup pekerjaan meliputi pembangunan pengaman pantai, pembangunan pemecah gelombang (breakwater) di Kalibaru dan peningkatan struktur pengaman pantai di Sisi Timur Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Nizam Zahman Muara Baru.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019