Unit Manager Communication, Relations, dan CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho di Sorong, Jumat, mengatakan bahwa penyaluran produk Biosolar B30 tersebut merupakan yang pertama dilakukan di wilayah Marketing Operation Region VIII.
Dia mengatakan, penyaluran tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai disalurkan pula ke seluruh Terminal BBM di wilayah Maluku dan Papua hingga Januari 2020.
Baca juga: Pertamina mulai salurkan Biosolar B30 di Sumbagsel
Menurutnya, penyaluran produk BBM ramah lingkungan Biosolar B30 merupakan bagian dari pelaksanaan mandat Pemerintah untuk menyediakan dan menyalurkan bahan bakar Biosolar dengan kandungan 30 persen Fatty Acid Methyl Ester atau minyak nabati dari kelapa sawit.
Dikatakan, sebanyak 4.600 kilo liter Biosolar B30 telah dipasok ke Terminal BBM Sorong guna disalurkan ke konsumen retail dan industri di wilayah Sorong dan sekitarnya.
Bahkan Pertamina telah menyalurkan Biosolar B30 ke 16 lembaga penyalur diantaranya tiga SPBU reguler wilayah Kota Sorong, empat SPBU kompak mini di wilayah Kabupaten Sorong, tiga SPBU Kompak wilayah Kabupaten Maybrat, tiga SPBU Kompak wilayah Kabupaten Tambraw, dan tiga SPBU kompak mini di wilayah Sorong Selatan.
Dikatakan, implementasi penyaluran Biosolar B30 di wilayah Sorong nantinya akan menjadi acuan proses penyaluran ke lembaga-lembaga penyalur sehingga dapat diterapkan di Terminal lainnya di bulan Januari 2020 mendatang.
Kelebihan Biosolar B30, menurut dia, adalah bahan bakar yang lebih ramah lingkungan karena emisi gas buang yang memiliki tingkat pencemaran yang rendah tanpa mengurangi performa kendaraan. Selain itu, Biosolar B30 juga lebih efisien dalam penggunaan bahan baku minyak mentah.
"Pertamina berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan produk Biosolar B30 dan turut menjaga kelestarian alam melalui penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan," tambah dia.
Baca juga: Gapasdap minta penerapan B30 tidak dipaksakan
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019