Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menyosialisasikan Pancasila kepada ratusan siswa seluruh Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) guna memberikan pemahaman tentang dasar negara dan pandangan hidup bangsa tersebut.apabila kita lihat 10 tahun lalu adik-adik sedikit sekali mengenal Pancasila
"Kegiatan ini sangat tepat, karena berdasarkan data yang ada, sebanyak 127 juta penduduk berada di rentang usia 17 sampai 40 tahun, atau masuk kategori milenial anak-anak muda," kata Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Lia Kian saat membuka sosialisasi di Yogyakarta, Sabtu.
Sosialisasi Pancasila dengan tema "Gotong Royong Membumikan Pancasila di kalangan Milenial" tersebut diikuti ratusan siswa kelas X, XI dan XII atau setingkat pelajar sekolah menengah atas (SMA) sederajat dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) serta daerah lainnya.
Baca juga: Upaya BPIP bumikan Pancasila melalui "Lapak Gotong Royong"
Pada kesempatan tersebut, para siswa GSNI juga dikenalkan dengan lagu Indonesia Raya tiga Stanza yang juga ciptaan WR Supratman. Lagu dikenalkan dan diajak dinyanyikan bersama karena menurut BPIP dalam liriknya penuh makna apalagi di stanza ke dua dan tiga.
Menurut dia, generasi milenial sekarang ini sedang menghadapi arus globalisasi, arus westernisasi, arus informasi, oleh karena itu BPIP hadir bagaimana mengenalkan kembali kepada para siswa nasional tentang pentingnya pembumian Pancasila.
"Pancasila itu adalah dasar negara, Pancasila pandangan hidup bangsa, Pancasila adalah filsafat bangsa, memang ada sebuah kealpaan masa lalu apabila kita lihat 10 tahun lalu adik-adik sedikit sekali mengenal Pancasila dalam pendidikan Pancasila," katanya.
Karena itu, lanjut dia, pada fase ini Pancasila beserta dengan nilai-nilai nya harus terus dikenalkan lebih jauh kepada generasi milenial, termasuk generasi saat ini, karena itu sesuai visi bersama dan program Presiden Jokowi salah satu adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Proses pembumian Pancasila ini maka kita diskusikan bersama, menjadi perenungan bersama bagi kita semua. Tentunya ini juga sebagai proses mencari jati diri, proses saling mengenal Pancasila yang diperkenalkan oleh Presiden Soekarno," katanya.
Selain mengenalkan pancasila, BPIP juga menanamkan kepada para siswa atau ketika mahasiswa nanti agar menjadi seorang pelajar yang baik dan aktif berorganisasi, sehingga selain menguasai pengetahuan dan teknologi juga harus hidup dalam sebuah organisasi agar peka terhadap kondisi bangsa.
"Kalaupun menjadi seorang yang kutu buku, haruslah kutu buku yang linier dengan akselerasi berorganisasi. Jadilah siswa yang organisatoris, karena akan hampa dan hambar kalau IPK 4 tetapi ketika anda selesai sarjana tidak bisa ngapa-ngapain atau tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.
Baca juga: BPIP: Perlu doktrin penguatan ideologi Pancasila dengan cara kekinian
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019