Khan menurut Rianto, adalah orang yang "nekat" dan aktif untuk menggali pengetahuan baru demi mengembangkan bakat dan karir.
"Khan itu orangnya nekat sih ya, jadi ketika pada saat di hotel untuk syuting. Dia sering mencari waktu untuk bisa berbincang dengan saya untuk menggali pengetahuan," ungkap Rianto di Jakata, Senin.
Baca juga: "Kucumbu Tubuh Indahku" sebuah film tentang mencintai diri
Baca juga: Cara Muhammad Khan hidupkan jiwa feminim
Rianto yang sejak kecil akrab dengan kesenian Lengger Lanang atau laki-laki penari tarian perempuan, mengatakan bahwa Khan sering mencari informasi tentang Rianto sejak sebelim audisi digelar.
"Sebelum audisi dia juga sudah sering menghubungi saya melalui Instagram untuk mencari tahu tentang saya, dan kesenian Lengger Lanang itu sendiri," kata Rianto.
"Kucumbu Tubuh Indahku" adalah film yang menceritakan perjalanan hidup Rianto sebagai penari Lengger Lanang.
Kisah iti memuat filosofi peleburan tubuh maskulin dan feminin yang terbentuk alami oleh kehidupan desa dan keluarganya. Namun perjalanan hidup selanjutnya menyiratkan kehidupan yang penuh trauma.
Trauma kekerasan politk yang dialami ayahnya menjadikan Juno hidup sendiri. Kehidupan masa kecil Juno yang serba sendiri di desa miskin menjadikan dirinya menjelma sosok ibu dan bapak bagi kehidupannya.
Juno dalam kesendirian melihat banyak kekerasan yang muncul di sekitarnya
"Saya senang juga melihat keprofesionalan Khan yang mencoba untuk belajar langsung dari bentuk mata hingga gerak jalannya, memahami ketubuhan saya sampai dia harus tidur menggunakan pakaian perempuan," jelas Rianto.
Film yang diperankan Muhammad Khan, Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana, Randy Pangalila, dan Endah Laras membawa pulang Piala Citra untuk Film Cerita Panjang Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2019.
Baca juga: "Kucumbu Tubuh Indahku" akan tayang lagi di bioskop
Baca juga: "Kucumbu Tubuh Indahku" Film Cerita Panjang Terbaik FFI 2019
Baca juga: Muhammad Khan dedikasikan Piala Citra Aktor Terbaik buat Shahrukh Khan
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019