• Beranda
  • Berita
  • Pedoman autisme baru berfokus pada diagnosis dini, perawatan

Pedoman autisme baru berfokus pada diagnosis dini, perawatan

16 Desember 2019 18:32 WIB
Pedoman autisme baru berfokus pada diagnosis dini, perawatan
Arsip: Sesame Street memperkenalkan satu tokoh baru, sebuah boneka bernama Julia yang menderita austisme. (autism.sesamestreet.org) (autism.sesamestreet.org) (autism.sesamestreet.org/)
American Academy of Pediatrics (AAP) pada Senin mengeluarkan pedoman perawatan autis baru pertama dalam 12 tahun dengan tujuan untuk membantu dokter mengidentifikasi anak-anak berisiko dan memberi mereka perawatan yang mereka butuhkan sedini mungkin.

Karena keterlambatan perkembangan sering terjadi pada anak-anak yang sangat muda dengan autisme, menurut laporan yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, dokter didesak untuk memeriksa masalah setiap kunjungan rutin bayi. Dokter juga didesak untuk langsung merujuk anak-anak mendapatkan perawatan, saat pertama kali terlihat ada tanda masalah, daripada menunggu untuk evaluasi autisme formal. 

Lebih dari lima juta orang Amerika hidup dengan autisme, yaitu sebuah spektrum gangguan yang ditandai dengan kekurangan dalam komunikasi sosial dan interaksi serta perilaku berulang dengan berbagai tingkat keparahan. 

Baca juga: Orang tua perlu kenali gejala autisme anak sejak dini

"Manfaat mengidentifikasi anak sedini mungkin adalah mereka kemudian dapat dirujuk untuk perawatan," Dr. Susan Levy, seorang dokter anak perkembangan dan perilaku di Children's Hospital of Philadelphia dan rekan penulis laporan, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon.

Perawatan awal, dan khususnya intervensi perilaku, memang membuat perbedaan, kata Levy.

Sejak 2007, ketika AAP menerbitkan dua dokumen pedoman terakhirnya, jumlah anak di Amerika Serikat yang didiagnosis autisme telah meningkat tajam. Autisme sekarang menyerang 1 dari 59 anak di Amerika Serikat, naik dari sebelumnya yakni 1 di antara 155 pada 2007.

Pada saat itu, para ilmuwan telah mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor risiko potensial dan gen yang berkontribusi terhadap autisme, kondisi medis dan perilaku yang terkait yang umumnya terjadi pada anak-anak dengan kondisi tersebut, dan memiliki bukti terperinci tentang intervensi mana yang paling berhasil.

"Laporan ini benar-benar berfokus pada mendidik dokter anak dan penyedia layanan kesehatan lainnya tentang semua opsi dan masalah, dan bekerja untuk memberdayakan mereka karena mereka berada di garis depan untuk membuat rujukan awal," kata Levy.

Baca juga: Kenali tujuh tanda anak derita autisme

Laporan tersebut mendesak dokter untuk mengarahkan keluarga ke intervensi yang didukung oleh penelitian dan dijauhkan dari mereka yang memiliki bukti yang lemah. Laporan secara khusus menyebutkan banyak intervensi nutrisi yang "tidak memiliki bukti untuk mendukung penggunaannya."

Laporan juga berfokus pada kebutuhan untuk memonitor dan mengobati kondisi lain yang biasanya terjadi pada anak autis.

Sekitar 40% orang dengan autisme memiliki cacat intelektual, kata laporan itu, dan sekitar 40% hingga 60% anak-anak usia sekolah dan orang dewasa dengan autisme memiliki gangguan kecemasan. Lainnya termasuk attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD), gangguan bahasa, gangguan tidur dan makan, gejala gastrointestinal dan kejang.

Laporan tersebut mendorong para dokter untuk mengambil keputusan bersama-sama dengan keluarga dan membantu mereka merencanakan kapan seorang anak transisi ke masa remaja dan dewasa.

Sumber: Reuters

Baca juga: Tiga terapi untuk anak terdiagnosa autisme

Baca juga: Orang tua didorong jadi pebisnis bagi penderita autis

 

Ruang Berekspresi Anak Autisme Masih Kurang

Pewarta: Maria D Andriana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019