Ia dan rombongan diterima langsung oleh Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, di Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin, Kampus Tamalanrea, Makassar, Senin.
Baca juga: MPR: GBHN penting wujudkan model perencanaan pembangunan
Hasan menjelaskan kehadirannya beserta rombongan didasari pertimbangan perlu mendengarkan saran dan masukan kampus untuk membahas standar GBHN yang bisa ditetapkan sebagai arah dalam membuat keputusan maupun kebijakan.
"Saya memilih Unhas karena menurut saya ini salah satu kampus terbaik. Kami ingin membuka pintu kepada masyarakat maupun akademik untuk memberikan saran dan masukan kepada MPR tentang GBHN kedepan seperti apa," kata dia.
Baca juga: Wapres Ma'ruf minta pembahasan amendemen UUD 1945 tidak melenceng
Sementara Pulubuhu mengatakan, kunjungan ini akan menjadi ruang dialog antara Universitas Hasanuddin sebagai perguruan tinggi dan MPR guna mendengarkan ide maupun gagasan tentang GBHN.
"Bagi kami MPR adalah salah satu wadah menyalurkan aspirasi untuk menyampaikan pokok pikiran yang kedepan kami harapkan bisa ditindaklanjuti," jelas dia.
Ia juga mendukung adanya pembahasan GBHN ini. Menurut dia, rancangan haluan yang bisa dijadikan sebagai standar kebijakan sangat diperlukan, terutama bagi perguruan tinggi yang dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul.
Baca juga: Kajian akademik CEPP UI dinilai jadi masukan penting bagi MPR
“Dengan adanya GBHN ini, maka perguruan tinggi bisa semakin memaksimalkan peran dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, yang bertanggung jawab dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul,” katanya.
Dalam ruang diskusi itu, para dekan di Universitas Hasanuddin antusias mengeluarkan pokok pikiran mereka sesuai dengan bidang ilmu masing-masing.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019