Ia menyebutkan lahan yang terdampak yaitu 5 hektare tanaman padi di Desa Beruam terendam saat usia pertanaman 70-90 hari, 7 hektare di Desa Namo Mbelin pada usia pertanaman 3-7 hari, satu hektare di Desa Pekan Kuala di usia pertanaman 3-7 hari, 7 hektare di Desa Bekiung usia pertanaman 65-80 hari serta di Desa Sido Makmur terdampak 5 hektare pada umur 3-21 hari.
Sementara lahan jagung yang terendam banjir berada di Desa Sido Makmur seluas 5 hektare dengan usia pertanaman 21-30 hari.
Baca juga: Curah hujan tinggi di Katingan, 250 hektare sawah terendam banjir
Baca juga: 1.874 hektare tanaman padi di Purworejo terendam banjir
Selain banjir, erosi juga melanda bantaran Sungai Batang Serangan di Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat, tepatnya di Dusun IV Desa Alur Gadung yang mengakibatkan tanah amblas sepanjang 30 meter.
"Terjadi erosi sungai Batang Serangan di kawasan Sawit Seberang mengakibatkan tanah amblas," kata Camat Sawit Seberang, Suhemi.
Agar tanah di sekitar sungai tersebut tidak semakin amblas maka pihak kecamatan bersama masyarakat setempat melakukan gotong-royong menimbun tanah yang amblas itu dengan sirtu dan tanah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyediakan karung goni yang digunakan untuk menata timbunan tanah.
Baca juga: Ratusan hektare tanaman padi Bojonegoro terendam banjir
Baca juga: Puluhan hektare tanaman padi rusak akibat banjir di Rejang Lebong
Baca juga: 800 hektare padi di Kudus tergenang banjir
Pewarta: Juraidi dan Imam Fauzi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019