“Asia-Eropa harus semakin meningkatkan keterhubungan yang berkelanjutan," kata Menlu Retno dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Dalam pertemuan Pleno Menlu ASEM, Retno menekankan dua hal, yaitu pertama, nilai pandangan strategis (strategic outlook) dalam penciptaan keterhubungan yang berkesinambungan, khususnya di era yang penuh ketidakpastian.
Dari pengalaman di Asia Tenggara, pandangan strategis ASEAN telah membantu ASEAN menciptakan masyarakat ASEAN yang terikat dengan nilai-nilai dialog dan kerja sama. Nilai-nilai tersebut telah menjadi fondasi bagi prakarsa Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP).
“Asia dan Eropa harus memperkuat strategic outlook yang mempromosikan kolaborasi, ekonomi yang inklusif dan terbuka, serta paradigma yang saling menguntungkan,” kata Retno.
Kedua, Menlu RI menegaskan bahwa Asia dan Eropa perlu memperkuat keterhubungan pada masa depan, khususnya terkait ekonomi digital.
The 14th ASEM (Asia Europe Meeting) Foreign Ministers Meeting started in Madrid today (16/12) pic.twitter.com/Sd6fOMA0Yd
— Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (@Menlu_RI) December 16, 2019
Pada sesi retreat, Menlu RI menekankan arti penting memelihara kerja sama dan prinsip-prinsip multilateralisme dalam menghadapi berbagai persoalan dunia, termasuk isu Palestina, serta tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), termasuk kelapa sawit, yang telah membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Selain menghadiri Pertemuan Menlu ASEM, Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Austria, Bangladesh, China, Kazakshtan, Sekjen ASEAN serta State Secretary of Prime Minister Swedia secara terpisah.
Pertemuan Menlu ASEM tahun ini mengusung tema Asia and Europe: Together for Effective Multilateralism. Berbagai isu telah dibahas seperti penegakan multilateralisme, kesetaraan gender, penanggulangan terorisme, keamanan maritim, serta isu keamanan siber.
Para menteri luar negeri juga membahas isu SDGs, perubahan iklim, sampah laut, pengembangan keterhubungan ASEM, serta perkembangan di kawasan, antara lain menyangkut Korea Utara, Rakhine, Iran, Palestina, Ukraina, dan Afghanistan.
Pertemuan ke-14 Menlu ASEM dipimpin oleh Perwakilan Tinggi Uni Eropa Josep Borrell dan dihadiri oleh 31 menlu, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi, dan 17 wakil menlu mitra ASEM.
Sejak didirikan pada 1996, ASEM terus berkembang hingga mencakup 53 mitra yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN, Australia, Bangladesh, India, Jepang, Kazakhstan, Korea Selatan, Mongolia, Pakistan, China, Rusia, Selandia Baru, dan Sekretariat ASEAN, juga 28 negara anggota Uni Eropa, Norwegia, Swiss, dan Uni Eropa.
Baca juga: Masalah sawit tidak pengaruhi hubungan ASEAN-Uni Eropa
Baca juga: Presiden singgung diskriminasi sawit saat terima Dewan Bisnis UE-ASEAN
Baca juga: Uni Eropa-ASEAN luncurkan "Blue Book 2019"
Diskriminasi sawit Indonesia, Airlangga ingatkan Eropa soal Airbus
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019