Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali yang hadir dalam peresmian "Kampung Buah Jasindo", Selasa, mengatakan, kampung tersebut menjadi tempat yang inspiratif,
karena memanfaatkan gang perumahan yang sempit dan padat penduduk sebagai tempat bercocok tanam buah dan sayuran.
"Kampung buah ini dulunya sesuatu yang mustahil untuk diciptakan, memiliki kebun buah di lokasi padat penduduk. Tapi sekarang tidak lagi," katanya.
Gang kecil bisa dimanfaatkan untuk menanam buah dengan biaya yang efisien.
Marullah mengatakan, kehadiran "Kampung Buah Jasindo" berkat dukungan semua pihak dalam hal ini PT Jasindo sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang asuransi serta Yayasan Inspirasi Anak Bangsa (YIAB).
"Kampung Buah Jasindo" dulunya bernama "Kampung Buah Ngak Fruit. Setelah dilakukan penataan dengan bantuan dari PT Jasindo dan YIAB, kini disebut "Kampung Buah Jasindo".
Baca juga: Benteng terakhir konservasi salak condet Jakarta
Baca juga: Produk usaha pengolahan mangrove akan dieskpor
Di kampung tersebut jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman buah merambat seperti strowberry, melon, semangka, labu dan anggur. Tanaman buah dan sayuran tersebut ditanam dengan memanfaatkan gang sempit yang ada di permukiman warga.
Kampung ini menjadi tempat yang sangat menginspirasi dengan memanfaatkan lorong sempit menjadi tempat budidaya sayuran, buah dan ikan bisa.
"Ini patut dikembangkan di kelurahan lainnya yang memiliki wilayah serupa agar dapat memanfaatkan lahannya dengan lebih baik," kata Marullah.
Ketua Yayasan Inspirasi Anak Bangsa (YIAB) Eko Syahputra mengatakan, "Kampung Buah Jasindo" merupakan kampung yang dibentuk lewat kegiatan kemitraan PT Jasindo melalui program bina lingkungan.
Kelurahan Pangadegan memiliki potensi pertanian urban yang dapat dimanfaatkan oleh warga dengan baik seperti kampung sayuran, kampung buah, dan lainnya.
"Perwujudan kampung ini juga merupakan salah satu program bina lingkungan agar warga kampung dapat lebih mandiri, lebih sehat dan dapat meningkatkan perekonomiannya dengan memanfaatkan hasil dari yang telah ditanam," katanya.
Baca juga: Buah Dukuh Lebak Banjiri Pasar Jakarta
Baca juga: DKI Jakarta tambah 500 kader pertanian kota
Lurah Pengadegan Azhari menyampaikan ucapan terima kasihnya atas dukungan semua pihak hingga terwujudnya kampung termatik di wilayahnya.
"Berkat kerja sama dan kolaborasi yang kompak dari para poktan baik RT, RW dan kader-kader PKK yang dengan suka cita membantu menyukseskan acara, akhirnya kita telah berhasil mendayagunakan lahan yang sempit dengan tanaman buah dan kolam gizi lele ini dengan sangat baik," kata Azhari.
Ketua Kelompok Pertanian (Poktan) Ngank Fruit Kelurahan Pengadegan, Syahrullah menambahkan, hasil panen buah-buahan tersebut akan dimanfaatkan oleh kader-kader PKK dalam membuat olahan produk makanan untuk dipasarkan.
Baca juga: Warga Jakarta tanam sayuran di bantaran Sungai Ciliwung
Baca juga: Produk pertanian dan peternakan Pasar Benhil aman dikonsumsi
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019