Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis pembelajaran digital dan jarak jauh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.Negara dengan wilayah yang luas juga telah menggunakan pembelajaran jarak jauh untuk membekali penduduk perdesaan
"SDM ke depan akan menjadi fokus pemerintah. Lima tahun ke depan kita akan berfokus meningkatkan kualitas SDM kita, salah satunya bagaimana menyiapkan SDM yang berkualitas dengan reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi," kata Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto dalam Dialog Nasional Masa Depan Pembelajaran Digital dan Jarak Jauh di Jakarta, Rabu.
Ia mengakui kualitas lulusan pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia untuk saat ini belum mampu merespons kebutuhan pasar kerja.
Hal tersebut, katanya, disebabkan adanya ketidaksesuaian antara materi pendidikan dan pelatihan yang ditawarkan dengan jenis keterampilan yang dibutuhkan di pasar tenaga kerja.
Akibatnya, katanya, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencatatkan tingkat pengangguran mencapai sekitar 10,42 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengangguran rata-rata nasional yang 5,28 persen.
Baca juga: Museum maritim Indonesia jadi pusat edukasi pelabuhan
Ketidaksesuaian juga menyebabkan sebagian besar jenis pekerjaan diisi oleh SDM yang tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan atau "underqualified".
"Dengan demikian maka prodiktivitas kita tidak sebaik yang kita harapkan," katanya.
Mahatmi optimistis pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis digital dan jarak jauh dapat menjadi solusi untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja di dalam dunia industri.
Namun demikian, upaya untuk mengatasi ketidaksesuaian tersebut masih menghadapi beberapa tantangan, di antaranya minimnya praktik kerja, belum tersedianya keterlibatan industri atau dunia usaha, serta belum optimalnya sistem sertifikasi guru atau pelatih.
Selain itu, akses layanan pendidikan dan pelatihan di wilayah pedesaan masih menjadi persoalan yang sering diabaikan.
Baca juga: Utar kembangkan sistem pembelajaran berbasis digital
Namun demikian, upaya memperbaiki ketidaksesuaian tersebut juga sudah berjalan cukup lama.
Meski saat ini, katanya, pendidikan perlu menggunakan pendekatan berbeda agar tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.
Mahatmi mengatakan tentang kondisi geografis Indonesia yang masih memiliki banyak daerah terpencil dan sulit dijangkau, sedangkan perkembangan teknologi telah meningkat pesat.
Oleh karena itu, katanya, pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis digital dan jarak jauh dapat menjawab persoalan dalam upaya meningkatkan kualitas SDM Indonesia sehingga masyarakat memiliki keterampilan yang diharapkan oleh pasar tenaga kerja.
"Negara dengan wilayah yang luas juga telah menggunakan pembelajaran jarak jauh untuk membekali penduduk perdesaan," katanya.
Oleh karena itu, katanya, pendidikan dan pelatihan vokasi dengan sistem pembelajaran digital dan jarak jauh dapat dipertimbangkan dan dipelajari lebih dalam lagi.
Baca juga: Kemdikbud sebut pembelajaran di SMK dilengkapi simulasi digital
Baca juga: Teknik Elektro USD hasilkan modul pembelajaran digital
Pewarta: Katriana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019