Perusahaan rintisan ini punya fokus memasarkan kuliner khas Indonesia di pasar internasional. Codafood penjadi penghubung antara pengusaha kuliner Indonesia dengan investor dari berbagai negara.
Junot yang punya platform digital BRBGKLTR (Berbagi Kultur) mengatakan visi dan misi dari platform itu sejalan dengan Codafood, yakni memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara lewat kuliner.
"Setiap orang yang berbisnis makanan pasti punya wild dream untuk membuka di luar negeri, kami harap Codafood bisa mendorong ekonomi pebisnis kuliner yang ingin mengembangkan sayap," kata Junot di konferensi pers Codafood, Jakarta, Rabu.
Proyek pertama mereka adalah Soto Betawi Bang Rojak yang akan diboyong ke Tokyo, Jepang. Brand tersebut sudah punya tiga cabang di Indonesia. Di Tokyo, namanya akan diubah jadi Soto Betawi Miyamoto yang rencananya akan buka pada kuartal pertama 2020.
Proses pemilihan brand kuliner hingga akhirnya akan dibuka di luar negeri meliputi beberapa tahap, di antaranya food tasting dengan orang-orang dari negara tujuan untuk mengetahui selera pasar, kemudian memastikan bahan-bahan bakunya ada di negara tujuan.
"Ini saatnya kita 'menjajah' lewat kuliner Indonesia," ujar CEO Codafood Albert Christo.
Albert mengatakan Codafood ingin memperkenalkan lebih banyak lagi ragam kuliner Tanah Air di luar negeri sejalan dengan visi Kementerian Pariwisata yang menetapkan lima ikon kuliner Indonesia yang selalu dipromosikan, soto, rendang, nasi goreng, sate dan gado-gado.
Tahun depan, Codafood menargetkan akan membuka setidaknya lima waralaba kuliner khas Indonesia di luar negeri.
Baca juga: Cinta Laura sempat canggung berakting dengan Herjunot Ali
Baca juga: Makna Hari Sumpah Pemuda bagi Herjunot Ali
Baca juga: Gado-gado dan Soto Betawi Laris Manis di Vancouver
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019