Hal itu berdasarkan hasil penelitian baru yang dipimpin oleh Dr Amreen Bashir dan Profesor Peter Lambert dari Aston University's School of Life and Health Sciences.
Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit mulai dari infeksi kulit hingga keracunan, jika digunakan di dekat mata, mulut atau luka.
Bakteri berbahaya tersebut dengan mudah ditemukan pada sembilan dari sepuluh produk make-up.
Baca juga: Kiat memakai spons aplikator agar riasan sempurna
Baca juga: Bagaimana memilih "cushion" yang tepat?
Risiko ini diperbesar pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih rentan tertular infeksi dari bakteri oportunistik.
Beauty blender atau spons kecantikan yang digunakan untuk mengaplikasikan produk alas bedak di kulit, ditemukan memiliki tingkat bakteri berbahaya tertinggi.
Sebagian besar produk ini mengandung banyak bakteri karena jarang dibersihkan.
Para peneliti menemukan spons kecantikan sangat rentan terhadap kontaminasi karena sering dibiarkan lembab setelah digunakan, menjadi tempat berkembang biak yang ideal untuk bakteri berbahaya.
Bashir mengatakan faktor kebersihan sangat berperan penting dalam hal ini, mengingat adanya kandungan bakteri seperti E.coli dapat berkembang biak dengan sangat baik pada produk seperti spons kecantikan.
"Perlu ada edukasi untuk konsumen dan industri make-up secara keseluruhan, tentang perlunya mencuci spons kecantikan secara teratur dan mengeringkannya secara menyeluruh, serta risiko menggunakan make-up yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa," ujar Bashir seperti dikutip dari Science Daily pada Kamis.
Baca juga: Perlukah mencuci "puff" untuk riasan?
Baca juga: Zaskia Sungkar andalkan cushion untuk riasan wajah
Baca juga: Tiga kunci riasan ala Korea
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019