"Saya sependapat seperti yang disampaikan beliau (Rais Am Jam'iyah Thariqoh Habib Lutfi Bin Ali Yahya) bahwa kerukunan antarumat beragama mutlak diperlukan karena jika kita nggak rukun maka negara tidak akan maju," kata Menag saat berkunjung ke rumah Habib Lutfhi bin Ali Yahya di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis.
Baca juga: Menteri Agama: Deradikalisasi dilakukan secara halus
Ia mengatakan semua negara maju karena faktor kerukunan antarumat beragama yang terjaga. Kondisi Indonesia yang damai ini akan menjadi modal untuk menjadi negara yang maju.
"Oleh karena itu, (kehadiran ke rumah Habib Lutfie) ini kami ingin mendapatkan masukan-masukan dari beliau sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)," katanya.
Baca juga: Menag imbau tokoh agama berperan jadi pemimpin digital
Fachrul mengaku banyak hal yang dibicarakan dengan Habib Luthfi selama dua jam pada pertemuan di rumahnya seperti tentang pesan-pesan damai, imbauan kepada umat beragama, serta terkait dengan kerukunan umat beragama terutama menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
"Beliau (Habib Luthfi) memberikan masukan kepada saya dan teman-teman dalam menjalankan tugas Menteri Agama," katanya.
Baca juga: Menag: UEA akan bangun masjid di Solo
Anggota Wantimpres Habib Lutfie bin Ali Yahya mengatakan perlu adanya sikap kasih sayang dan kebersihan hati karena hal itu akan melahirkan saling menghargai antarumat apapun agamanya.
"Melalui kasih sayang yang tulus maka akan menjadi benteng yang kokoh pertahanan nasional secara menyeluruh dan akan saling menghargai apapun agamanya, kita semua adalah saudara sebangsa dan setanah air yang mempunyai hak yang sama untuk hidup," katanya.
Habib menambahkan rakyat Indonesia harus waspada dan tidak memberikan kesempatan "seujung rambut pun" pada oknum manusia yang ingin memecah belah bangsa Indonesia.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019