"Memang dilaporkan banjir menyebabkan jalan digenangi air sehingga menghambat akses kendaraan dari arah Medan menuju Padang," kata Kepala Pelaksana BPBD Bukittinggi Ibentaro Samudra kepada ANTARA di Padang, Jumat dini hari.
Menurut dia, kendaraan terhenti di Simpang Mandi Angin karena tidak bisa menembus genangan air.
Baca juga: Banjir rendam tiga kecamatan di Bukittinggi
Simpang tersebut merupakan akses penghubung dari arah Medan menuju Padang, Medan-Pekanbaru, maupun sebaliknya.
"Untuk Pekanbaru-Padang masih bisa lewat karena ada jalur alternatif lain," kata Ibentaro Samudra.
Pada Simpang Mandiangin tersebut puncak genangan ketinggian air mencapai 1 meter.
Hingga pukul 00.00 WIB, hujan mulai reda dan air surut. Beberapa kendaraan sudah mulai melintas.
Sebelumnya, banjir terjadi akibat hujan yang mengguyur daerah setempat sejak Kamis sekitar pukul 19.15 WIB.
Data sementara BPBD mencatat banjir terdampak pada sejumlah titik di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Mandi Angin Koto Selayan, Aur Birugo Tigo Baleh, dan Guguk Panjang.
Baca juga: 80 rumah di Gorontalo Utara terendam lumpur
Baca juga: Korban banjir di Langkat-Sumut mendapat bantuan ACT
Baca juga: PLN Disjaya sampaikan tips apabila terjadi banjir
Ketinggian genangan air di sejumlah titik dilaporkan mulai dari setengah meter hingga 2 meter.
Hingga pukul 23.50 WIB pihak BPBD mencatat sekitar 100 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.
Sebanyak 30 KK di antaranya dievakuasi oleh petugas karena kondisi genangan air cukup tinggi.
"Kami menurunkan dua unit perahu karet untuk evakuasi," kata Ibentaro Samudra.
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019