"Pembangunan ibu kota ini bukan semata-mata pemindahan lokasi atau pemindahan bangunan. Tetapi sekali lagi kita ingin ada pindah sistem, kita ingin ada pindah budaya kerja," kata Presiden dalam sambutan pembukaan acara presentasi desain Ibu Kota Negara di Kantor Presiden, Jakarta pada Jumat.
Dengan tujuan tersebut, Presiden berharap konsep pembangunan ibu kota baru visioner, baik sebagai kota cerdas, nyaman, humanis dan ramah lingkungan.
Peraih penghargaan Tokoh Asia 2019 dari media Straits Times Singapura itu mengarahkan di kota tersebut akan dibangun zona pemerintahan, zona pendidikan, zona fasilitas kesehatan, zona pusat keuangan, hingga zona riset dan inovasi.
"Sehingga dari sinilah kita ingin ada sebuah transformasi ekonomi dari ekonomi yang kita miliki sekarang ini masuk kepada "smart economy"," demikian Presiden.
Baca juga: Badan Otorita Pemindahan Ibu Kota Negara dibentuk Januari 2020
Sejumlah pejabat yang turut dalam pertemuan itu antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
Selain itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri BUMN Erick Thohir juga turut dalam rapat tersebut.
Pemerintah telah memutuskan untuk membangun ibu kota baru Indonesia yang berlokasi diantara Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca juga: Ibu kota negara yang baru akan dibangun dengan konsep "smart city"
Baca juga: Presiden Jokowi: ibu kota ya bagi-bagi proyek, masa dikerjakan sendiri
Baca juga: Presiden Joko Widodo paparkan jadwal pembangunan ibu kota baru
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019