PDI Perjuangan tetap yakin mengangkat isu "Jalur Rempah" sebagai salah satu prioritas partai ke depan meski hal itu menantang arus kebiasaan politik di Indonesia.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Senin, mengatakan mengangkat isu 'jalur rempah' sebenarnya sangat tidak seksi dalam konteks isu politik nasional.
Namun, pihaknya tetap mengangkat isu tersebut karena tidak ingin pentas politik nasional hanya dikuasai oleh isu politik kekuasaan yang liberal.
"Dimana media lebih suka melihat sesuatu yang bertarung berhadap-hadapan, meributkan gagasan-gagasan yang bisa memecah belah bangsa. Kami justru melihat bangsa kita sebenarnya lebih butuh gagasan yang menggelorakan kemajuan dan semangat berdikari," kata Hasto dalam rangkaian menuju peringatan HUT ke-47 dan Rakernas I PDIP.
PDIP kata dia juga ingin mengajak seluruh rakyat dan politisi nasional berbicara kekuatan dan potensi rempah Indonesia yang bisa menjadi sebuah kekuatan perekonomian bangsa ke depan.
Parpol berlambang banteng ini juga tetap optimis mengangkat isu jalur rempah meski tidak memiliki menteri yang berhubungan dengan perekonomian di jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Sebuah gagasan besar untuk kemakmuran Indonesia kata dia, tidak diukur dari beberapa menteri PDIP miliki di kabinet, tapi diukur dalam bentuk komitmen untuk membangun kemakmuran.
"Ya kami percaya segala sesuatu berasal dari ide, apalagi ini mengakar pada tradisi kebudayaan bangsa, kami hanya memberikan sebuah fokus bahwa kegiatan riset dan inovasi pengembangan industri harus berbasis kepada kekuatan kita," katanya.
Hasto mengatakan, banyak rempah Indonesia yang bisa menjadi unggulan di dunia, seperti kayu cendana, kayu manis, pala, kapulaga, cengkeh, lada, bahkan vanili.
Berabad-abad lalu kata dia, Indonesia menjadi bangsa mensuplai rempah rempah ke seluruh dunia, dari catatan sejarah jalur perjalanan rempah tersebut tercatat sampai ke Eropa, Amerika dan Asia Timur.
Namun, belakangan Indonesia kehilangan kekuatannya dalam komoditas rempah-rempah, dan hal itu menurut dia perlu dihidupkan kembali agar bangsa ini benar-benar berdikari.
"Ibu Megawati Soekarnoputri memberikan petunjuk tentang arah masa depan bangsa dan negara yang bertumpu pada apa yang kita punya untuk kita kelola, olah dan kembangkan ilmu pengetahuan dan teknologinya," ujarnya.
Baca juga: Angkat isu jalur rempah, Hasto akui PDIP melawan arus
Baca juga: PDIP targetkan setidaknya memenangi 60 persen penyelenggaraan Pilkada
Baca juga: PDIP siapkan visi misi untuk calon kepala daerah
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019