Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, melalui Kapolsek X Koto Singkarak Iptu Ahmad Ramadhan di Solok, Sumatera Barat, Selasa, mengatakan berdasarkan keterangan saksi yang merupakan pengelola objek wisata tersebut, peristiwa tewasnya siswa kelas XI SMKN2 Kota Solok, berawal ketika korban bersama sepupunya Fajrul Ihsan (17) berenang dari tepian pemandian Katapiang menuju ke tengah Danau Singkarak.
Baca juga: Korban hanyut di Solok Selatan ditemukan tewas di Muaro Bungo
Namun setiba di tengah danau, terdengar beberapa orang pengunjung berteriak-teriak untuk minta tolong karena melihat ada yang tenggelam.
Melihat kondisi tersebut, salah seorang keluarga dari pemilik atau pengelola objek wisata, Anton langsung berenang ke lokasi korban tenggelam.
Baca juga: Ahli geologi: Danau Singkarak setiap tahun bertambah luas
Setelah lebih kurang lima menit korban, yang merupakan warga Tembok Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, ditemukan dalam keadaan tidak bergerak dan tak sadarkan diri.
Korban sempat diberikan pertolongan darurat dengan bantuan pernapasan buatan (CVR). Namun karena kondisi tubuh korban tidak memberikan respons, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Singkarak, dan dinyatakan meninggal.
Baca juga: Budaya malu buang sampah cegah polusi plastik Danau Singkarak
"Pada pukul 17.15 WIB korban diserahkan oleh pihak Puskesmas Singkarak kepada pihak keluarga korban, kemudian mereka langsung membawa korban ke rumah duka dengan menggunakan ambulans," ujarnya.
Ahmad Ramadhan mengatakan dari keterangan pengelola objek wisata Katapiang Tikalak, rombongan keluarga korban sebelum kejadian tiba di lokasi pemandian sekitar pukul 15.30 WIB.
Korban berangkat bersama kedua orang tuanya dan rombongan dari Tembok Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok.
Pada saat berada di lokasi objek wisata Katapiang korban langsung berenang dengan berpakaian lengkap.
"Korban sebelum kejadian sempat dilarang oleh kedua orang tuanya untuk berenang ke tengah danau tetapi tidak diindahkan oleh korban,” ujarnya.
Ia menyebutkan saat kejadian di lokasi pemandian tidak ada tanda batas mandi dan berenang bagi pengunjung yang kebetulan ramai saat memasuki musim libur akhir tahun, ditambah ketinggian permukaan air danau sedang naik.
Kondisi ini dikhawatirkan akan mengakibatkan peristiwa serupa jika tidak ada kewaspadaan dari pengelola objek wisata dan pengunjung.
"Kami mengimbau kepada pengunjung untuk waspada dan mematuhi imbauan di objek wisata Danau Singkarak ini," ujarnya.
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019