Festival of Light di Taman Waduk Ria Rio Pulomas, Jakarta Timur, menjadi daya tarik baru dan destinasi wisata alternatif bagi warga Jakarta dalam mengisi liburan Natal dan Tahun Baru.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik di Jakarta, Rabu, menyatakan apresiasinya terhadap gelaran Festival of Light di Taman Waduk Ria Rio, Jakarta Timur.
“Ini juga bisa menjadi ajang pendidikan bagi warga agar terbiasa menikmati taman dan waduk,” katanya.
Festival of Light yang diselenggarakan oleh Avantarde Production dan Taman Pelangi tersebut pun disambut antusias oleh warga sekitar di ibu kota Jakarta.
Baca juga: Ria Rio bisa kurangi banjir sekaligus tempat wisata
"Saya menyambut baik kegiatan seperti ini. Warga tidak perlu jauh-jauh berswafoto di taman. Saya juga melihat antusiasme masyarakat cukup bagus. Ini bagian dari edukasi masyarakat, memang taman itu seharusnya bisa dinikmati oleh masyarakat," katanya.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu sekaligus berharap taman tersebut bisa menjadi wahana berkumpul dan saling berinteraksi bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
Terlebih selama ini, masyarakat di ibu kota terasa semakin kekurangan fasilitas ruang publik yang bisa diakses dengan mudah dan murah.
Baca juga: Aparat pemerintah bongkar 200 bangunan di sekitar Waduk Ria Rio
"Saya lihat konsepnya ke depan taman itu bukan cuma bisa dilihat saja. Tapi juga bisa dinikmati itu yang paling penting kemudian taman itu harus menjadi bagian dari sarana interaksi masyarakat," katanya.
Lurah Kayu Putih Artika Ristiana mengatakan, Festival of Light Taman Waduk Ria Rio ditarget bisa mendatangan setidaknya 200.000 wisatawan pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2020.
Rencananya Festival of Light akan digelar mulai dari 19 Desember 2019 sampai 19 Januari 2020.
"Kami berharap ini bisa menjadi alternatif wisata yang sangat positif di sela-sela anak-anak liburan sekolah. Festival ini juga kami harapkan bisa menjadi tempat dan wahana untuk mereka menikmati libur sekolah, jadi nggak usah jauh-jauh, cukup pergi ke Waduk Ria Rio semua ada," kata Artika.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019