Diduga bayi itu sengaja dibuang karena aib hasil dari hubungan gelap. Bayi malang itu ditemukan warga persis di depan PT Adhimix Indonesia Plant Deltamas.
"Ditemukan warga saat hendak memancing belut di dalam sebuah kardus di pinggiran Kalimalang," kata Kasubbag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi AKP Sunardi, Kamis.
Sunardi mengatakan bahwa peristiwa itu bermula saat warga bernama Nana (39) hendak memancing belut dan melihat ada dus cokelat bekas kompor gas dengan bercak darah. Karena curiga, Nana kemudian memanggil rekannya, Acun (39). Keduanya lalu bersama-sama membuka dus yang berada di tengah ilalang rumput itu.
Baca juga: Polisi Japsel selidiki kasus penemuan mayat di Jembatan Youtefa
Baca juga: Seorang pria ditemukan tak bernyawa di Terowongan Senen
Keduanya sontak terkejut setelah mengetahui isi di dalam kardus itu adalah mayat bayi laki-laki yang terbungkus kain warna putih dan terikat tali tambang kuning.
Melihat hal tersebut keduanya melaporkan kejadian itu kepada warga lainnya, lalu diteruskan kepada pihak kepolisian.
Petugas yang mendapatkan laporan tersebut kemudian bergerak ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan olah tempat kejadian perkara.
"Dari hasil olah TKP, diperkirakan bayi laki-laki tersebut baru dilahirkan dan telah dibuang di lokasi tersebut lebih dari 12 jam," katanya.
Saat ini, kata Sunardi, mayat bayi laki-laki tersebut dibawa oleh petugas ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur guna kepentingan penyelidikan.
Dari lokasi penemuan mayat, petugas mengamankan satu helai kain warna putih sebagai pembungkus korban, satu tali tambang kuning sebagai pengikat pembungkus, serta satu buah dus warna cokelat yang digunakan sebagai tempat penyimpanan korban.
Baca juga: Mayat manusia dengan kondisi terpotong gegerkan warga Silaut
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku yang tega membuang bayi laki-laki tersebut.
"Petugas sudah di lapangan untuk mencari pelaku pembuang bayi tersebut," katanya.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019