"Saya berharap moda transportasi MRT ini bisa menjadi simbol persahabatan antara Indonesia dan Jepang," ujar Menteri Agraria, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata atau Minister of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang, Kazuyoshi Akaba di Jakarta, Kamis.
Kazuyoshi Akaba juga menambahkan bahwa pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pengoperasian serta hal-hal lainnya menyangkut MRT Jakarta.
Baca juga: Jepang tertarik berkolaborasi dalam pembangunan fase II MRT Jakarta
Hal itu disampaikan olehnya saat meresmikan simbol Official Development Assistance atau ODA dari Jepang untuk Indonesia.
Simbol ODA yang terpasang di salah satu pintu keluar Stasiun MRT Jakarta koridor Bundaran HI itu, berisi keterangan mengenai rincian proyek MRT Jakarta Fase I yang dinyatakan selesai pada 2019.
Menurut keterangan dalam simbol tersebut, proyek MRT Jakarta Fase I dibuat oleh Japan ODA Loan sebagai bentuk persahabatan dan kerjasama antara Jepang dengan Indonesia di tahun 2019.
Baca juga: Jepang berharap MRT Jakarta atasi masalah kemacetan
Turut hadir dalam peresmian tersebut, Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ono Keichi, Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Jepang Miyashita Tadayuki, Kepala Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) Shinichi Yamanaka, Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim dan sejumlah petinggi PT MRT Jakarta lainnya.
MRT Jakarta fase I dengan rute Bundaran HI - Lebak Bulus sepanjang 16 kilometer, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2019.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan hingga 18 Desember 2019, rata-rata jumlah penumpang moda transportasi itu mencapai 94.785 penumpang per hari, naik signifikan dibanding capaian November sebanyak 89.327 penumpang per hari.
Baca juga: Erick Thohir bahas peningkatan kerja sama dengan Jepang
Baca juga: Menteri Edhy apresiasi bantuan Jepang guna membangun sentra kelautan
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019