Pemerintah Aceh terus membantu para korban gempa bumi dan tsunami yang terjadi 15 tahun lalu tepatnya 26 Desember 2004 di provinsi itu terutama anak-anak dan ibu asuh.Memang 15 tahun berlalu, namun pemerintah terus menyalurkan bantuan kepada para korban tsunami tersebut,
"Memang 15 tahun berlalu, namun pemerintah terus menyalurkan bantuan kepada para korban tsunami tersebut," kata Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal di Jakarta, Kamis.
Untuk bantuan anak-anak korban tsunami, pemerintah memiliki program yakni Aceh Hebat di mana mereka memperoleh pendidikan gratis mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) serta sekolah menengah atas (SMA).
Bahkan, untuk anak-anak yang berprestasi di bidangnya diberikan bantuan dana setiap bulan oleh pemerintah setempat.
Selain itu, terdapat bantuan anak yatim yang memang disalurkan oleh pemerintah daerah setiap bulan hingga saat ini. Program ini juga dijalankan dan berkolaborasi bersama organisasi sosial nirlaba nonpemerintah SOS Children's Villages.
"Ada lebih dari 200 anak-anak korban tsunami Aceh yang dibina oleh SOS sejak 15 tahun," ujarnya.
Ia menjelaskan bantuan untuk anak-anak korban tsunami Aceh dilakukan terutama mereka yang masih berada di bangku pendidikan. Namun tidak lagi difasilitasi bagi mereka yang saat ini sudah dewasa ataupun bekerja.
Kemudian, ia menjelaskan selain bantuan terhadap anak, pemerintah setempat bersama SOS juga terus memberikan bantuan bagi para ibu asuh korban tsunami 15 tahun silam.
Bantuan untuk ibu-ibu asuh tersebut setidaknya ialah berupa sembako yang diberikan pemerintah daerah setiap bulannya.
"Yang notabene memang menjaga anak-anak korban tsunami, tentunya dibantu," katanya.
Secara umum, kata Almuniza Kamal, Aceh terus melaksanakan kegiatan peringatan tsunami setiap tahun. Untuk tahun ini, Aceh mengangkat tema "Melawan Lupa Membangun Siaga".
Sementara itu, Direktur Nasional SOS Children's Villages Gregor Hadi Nitihardjo mengatakan terus menyemangati anak-anak yang kehilangan keluarga melalui pengasuhan, pendidikan, kesehatan dan sebagainya hingga mandiri.
Saat ini lembaga sosial itu fokus pada pengasuhan anak-anak yang kehilangan orang tua sehingga diberikan semacam perlindungan dan pengasuhan melalui orang tua asuh.
Baca juga: Kenang 15 tahun tsunami Aceh, ziarah dilakukan di pekuburan massal
Baca juga: Seratusan warga PLTD Apung peringati 15 tahun tsunami dengan zikir
Baca juga: 15 tahun tsunami, SOS Children's Villages terus semangati anak Aceh
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019