Putin berbicara mengenai kapal itu dalam pertemuan pengusaha papan atas Rusia pada Rabu (25/12), kata Kommersant, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan, menurut surat kabar itu, penyelesaian proyek tersebut akan "diperpanjang" selama beberapa bulan akibat sanksi AS terhadap perusahaan yang terlibat dalam proyek tersebut.
Presiden AS Donald Trump memberlakukan sanksi pekan lalu terhadap pipa saluran Nord Stream 2, yang dirancang oleh Moskow untuk melewati Ukraina dan meningkatkan pasokan gas melalui Laut Baltik menuju Jerman, pelanggan energi terbesar Rusia.
Perusahaan Belanda-Swiss Allseas, yang memasang pipa saluran tersebut dengan menggunakan dua kapal --Pioneering Spirit and Solitaire-- menghentikan pekerjaan guna menghindari sanksi AS.
Pada 2016, raksasa energi Rusia, Gazprom, membeli kapal khusus pemasang-pipa yang diberi nama Academic Cherskiy untuk digunakan sebagai pilihan terakhir jika perusahaan Eropa menghentikan pekerjaan dalam Nord Stream 2.
Satu sumber Gazprom mengatakan kecepatan rata-rata pemasangan-pipa Cherskiy lebih lambat daripada Pioneering Spirit, tapi perusahaan tersebut tidak memberikan perkiraan khusus. Menurut data Refiniv Eikon, Cherskiy saat ini berpusat di Pelabuhan Pasifik Rusia, Nakhodka.
Sebelum Washington mengumumkan sanksi atas perusahaan yang mengerjakan Nord Stream 2, para pejabat Rusia telah mengatakan proyek itu akan berlangsung sebelum atau sekitar pertengahan 2020.
Baca juga: Rusia bebaskan kapal ikan Jepang yang ditahan di area pulau sengketa
Baca juga: Rusia, Ukraina, EU setujui kesepakatan baru jalur pipa gas
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019