"Kami menunggu kesiapan infrastruktur yang bisa sejalan dengan teknologi ini," kata Product Manager Vivo Indonesia, Ricky Burnardi, kepada wartawan di Jakarta, Jumat malam.
Vivo secara global sudah memiliki produk yang mendukung jaringan 5G, yakni ponsel Nex 3 versi 5G dan ponsel gaming iQOO Pro 5G, yang antara lain bererdar di India.
Baca juga: Vivo perkenalkan NEX 3 5G dengan Snapdragon 855 Plus
Baca juga: Perangkat 5G komersial pertama Vivo siap luncur pada 2020
Indonesia hingga akhir tahun ini belum akan menggelar jaringan 5G, salah satu kendalanya adalah belum ditetapkan spektrum frekuensi yang akan dialokasikan untuk jaringan generasi terbaru tersebut.
Ricky mengaku, saat ini sambil menunggu kesiapan dari regulator maupun operator seluler, Vivo sedang meriset tentang kebutuhan 5G di Indonesia.
Baca juga: Tiga alasan Indonesia belum pakai jaringan 5G menurut Menkominfo
"Kami menunggu kesiapan seluruh pemangku kepentingan, ada regulator, provider (seluler), itu harus kami pikirkan," kata Ricky.
Kesiapan infrastruktur, regulator dan operator seluler tentang 5G juga akan berpengaruh terhadap masuknya barang-barang Internet of Things, terutama keluaran Vivo, ke Indonesia.
Digital and PR Director Vivo Indonesia Fachryansyah Farandy mengaku ingin membawa produk IoT mereka ke Tanah Air jika regulator dan konsumen di Indonesia sudah siap.
Baca juga: Vivo belum bawa flagship ke Indonesia tahun ini
Baca juga: Vivo resmi luncurkan S1 Pro, harga di bawah Rp4 juta
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019