ISIS mengunggah tayangan tersebut di saluran berita Telegram daring miliknya pada Kamis (26/12), sehari setelah perayaan Natal, dengan tulisan berbahasa Arab tanpa disertai suara.
Video itu memperlihatkan pria berpakaian krem dan penutup wajah berwarna hitam berbaris di belakang tawanan yang ditutup matanya lalu memenggal 10 dari mereka dan menembak satu tawanan lainnya.
Video yang sebelumnya dilihat oleh Reuters menyebutkan para tawanan diculik dari Maiduguri dan Damaturu di Negara Bagian Borno, Nigeria, lokasi para petempur berjuang mendirikan negara Islam selama beberapa tahun.
Dalam video itu, para tawanan memohon agar Asosiasi Kristen Nigeria dan Presiden Muhammadu Buhari menyelamatkan nyawa mereka.
Reuters tak dapat memastikan keaslian video tersebut.
Dalam serangkaian cuitan di Twitter, Buhari mengecam pembunuhan tersebut.
"Agen-agen keji ini adalah musuh masyarakat kita bersama dan mereka tidak punya rasa kasihan pada korban, apakah mereka Muslim atau Kristen, dan oleh sebab itu kita tidak boleh membiarkan mereka memecah belah kita dan membuat kita saling bertengkar," tulis Buhari.
ISIS di Provinsi Afrika Barat (ISWAP) memisahkan diri dari kelompok Boko Haram pada 2016 dan menjadi kelompok dominan di kawasan tersebut. Aksi perlawanan menewaskan sekitar 30.000 orang di Nigeria utara selama sepuluh tahun terakhir.
Sumber: Reuters
Baca juga: ISIS catat rekor tewaskan 69 tentara Nigeria, Afrika
Baca juga: Serangan Boko Haram di Nigeria tewaskan 16 orang
Baca juga: Mimpi buruk hantui siswi Nigeria yang pernah diculik Boko Haram
Menko Polhukam : ISIS harus tetap diwaspadai
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019