"Saat ini, Pemerintah Provinsi Sumsel telah memasang kamera trap untuk memantau keberadaan harimau yang ada di provinsi itu, namun jumlahnya nanti akan ditambah dengan adanya bantuan dari LSM, " katanya di Palembang, Senin.
Ia mengatakan untuk sementara ada delapan kamera trap di pasang di titik yang diperkirakan dilalui harimau diantaranya di Lahat dan Muara Enim.
Baca juga: Pemprov Sumsel pasang 8 kamera pantau keberadaan harimau
Beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat yang akan membantu kamera itu, yakni FHK sebanyak 30 unit, WCS sebanyak 20 unit dan ZSL sebanyak lima unit.
Dengan adanya tambahan kamera trap itu diharapkan keberadaan harimau di daerah itu akan terpantau.
Selain itu juga Tim Satgas telah melaksanakan sosialisasi ke masyarakat dengan melibatkan Koramil, Polsek, Camat Mulak Ulu, dan para Kades se Kecamatan Mulak Ulu.
Menurut dia, kesemuanya itu dilakukan sebagai kepedulian yang tinggi terhadap keresahan masyarakat khususnya di Kabupaten Lahat dan Muara Enim yang akhir-akhir ini mengalami gangguan binatang buas Harimau.
Gubernur Sumsel Herman Deru menyambut baik reaksi cepat Tim Satgas dan upaya yang telah dilakukan termasuk dalam pemasangan kamera dan Box Trap.
Gubernur yang terus peduli terhadap keamanan dan keselamatan masyarakat juga telah menyampaikan arahan kepada masyarakat saat Rakor beberapa waktu lalu di Pagaralam agar selalu menjaga kelestarian lingkungan dan tidak mengganggu habitat Harimau Sumatera.
Bukan itu saja tetapi hingga saat ini gubernur terus memantau perkembangan Tim Satgas yang terus bekerja di lapangan.
Sebelumnya, Pemprov Sumsel telah membentuk Satgas yang terdiri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA) Wilayah II Lahat Kementerian LHK, Dishut Prov. Sumsel (UPTD KPH Semendo) dalam memantau dan menanggulangi gangguan harimau Sumatera.
Baca juga: BKSDA Sumsel segera tangkap harimau di Muara Enim
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019