Taman Gedung Sate mulai dibuka untuk umum

31 Desember 2019 14:56 WIB
Taman Gedung Sate mulai dibuka untuk umum
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Taman Gedung Sate, Taman Saparua, dan Taman Pakuan dalam seremoni di Taman Depan Gedung Sate Kota Bandung, Selasa (31/12/2019).  (ANTARA/HO Humas Pemprov Jabar)
Taman Gedung Sate di Jalan Diponegoro Nomor 22 Kota Bandung resmi mulai dibuka untuk umum pada Selasa siang, menjelang Tahun Baru 2020.

Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil menandatangani prasasti menandai pembukaan Taman Gedung Sate, Taman Pakuan, dan Taman Saparua yang sudah direvitalisasi di Taman Depan Gedung Sate.

Gubernur Emil mengatakan bahwa revitalisasi Taman Depan dan Belakang Gedung Sate, Taman Pakuan, serta Taman Saparua ditujukan untuk menambah kenyamanan warga dan memperluas area terbuka publik.

"Bahwa 2020 itu tahun pencanangan Gedung Sate sebagai destinasi wisata. Maka 2020 akan dibuka seluas-luasnya untuk masyarakat yang dimulai dengan perbaikan di taman depan dan taman belakang yang selama ini kurang memadai, biasanya orang berfoto-foto kan di aspal (jalanan)," kata Emil.

"Di waktu yang sama, taman di Saparua, Pusdai, dan Pakuan juga sudah selesai, jadi silakan warga yang hadir bisa untuk mengapresiasi dan menikmati wajah baru dari lingkungan yang ada dalam kelola Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat," ia menambahkan.

Gubernur yakin kehadiran taman-taman tersebut dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan selama musim liburan.

"Untuk daya tarik wisatawan saya kira bisa meningkat 10 persen, apalagi setelah saya viralkan di postingan, apalagi besok kan libur. Pasti jadi perhatian utama," katanya.

Revitalisasi Taman Gedung Sate merupakan awal dari pelaksanaan rencana induk untuk menjadikan Gedung Sate sebagai pusat wisata Jawa Barat.

"Kalau sesuai ekspektasi yang penting diapresiasi masyarakat, kalau menurut saya sih sudah sangat baik karena warga dan masyarakat makin mengapresiasi sejarah Gedung Sate. Tahun depan Gedung Sate berusia 100 tahun, jadi memang pada usia 100 tahun Gedung Sate punya wajah baru dan punya interaksi baru dengan masyarakat," kata Emil.

Rencananya, Gedung Sate mulai 2020 akan dibuka untuk umum. Warga nantinya punya kesempatan untuk mengeksplorasi sejarah gedung tersebut.

Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Iip Hidajat mengatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan keamanan di kompleks gedung tersebut.

"Ketika ini dibuka sebagai akses masyarakat, yang pertama Biro Umum harus melakukan penambahan tenaga security (keamanan), yang kedua penambahan CCTV, ketiga menambah pos jaga yang mobile karena ini kan terbuka," kata Iip.

"Untuk Taman Depan Gedung Sate, akan tetap ada pagar tapi pagarnya knock down atau portable, jadi misalkan diperlukan ditutup, akan ditutup. Tapi kalau tidak, tetap dibuka. Contohnya kalau ada demo kan tidak bisa diprediksi dan polisi juga menginginkan ada pagar untuk demarkasi," ia menambahkan.

Iip menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan yang selama ini sering dilaksanakan di area depan Gedung Sate ke depan bakal dialihkan ke Taman Belakang yang juga telah direvitalisasi.

Nantinya, Taman Belakang Gedung Sate akan dilengkapi dengan panggung terbuka untuk mendukung kegiatan-kegiatan warga.

"Di taman belakang kita buat panggung terbuka yang besar dengan ukuran 12x120 meter. Jadi apabila ada tenda atau booth pameran di sana sudah sangat memungkinkan. Termasuk juga untuk event-event besar bisa dilaksanakan di taman belakang," ujar Iip.

"Dulu kalau ada event besar kami biasa menutup Jalan Diponegoro, malah menimbulkan kemacetan luar biasa. Kalau di belakang kan ada dua jalur, jadi relatif lebih kondusif kalau ditutup satu jalurnya," ia menuturkan.

Baca juga:
Gedung Sate akan jadi lokasi wisata sejarah-budaya
Gubernur Emil akan rombak Gedung Sate

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019