Penghargaan itu merupakan pengakuan lembaga PBB bahwa LAPAN telah menjalankan fungsinya dengan baik,
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah meraih penghargaan dari United Nations (UN) Platform for Space-based Information for Disaster Management and Emergency Response atau Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk penyediaan informasi berbasis antariksa dalam manajemen bencana dan reaksi terhadap keadaan darurat sebagai Main Contributor dalam kegiatan penanggulangan bencana berbasis keantariksaan.
"Sebagai Regional Office, LAPAN bertanggung untuk menyebarkan pemanfaatan teknologi antariksa untuk penanggulangan bencana di regional Asia Tenggara," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin di Jakarta, Selasa.
Thomas menambahkan data terkait kebencanaan bisa dari data yang diperoleh LAPAN maupun dari jaringan internasional.
"Penghargaan itu merupakan pengakuan lembaga PBB bahwa LAPAN telah menjalankan fungsinya dengan baik," ungkapnya.
Sebagai bagian dari capaian LAPAN pada 2019, lembaga itu menandatangani perjanjian lisensi komersialisasi ZAP 2.0 antara Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (Pusfatja) dengan PT Media Rekayasa Lintas (PT Marlin) dalam pemanfaatan informasi zona potensi penangkapan ikan.
Dengan aplikasi zona potensi ikan dengan perangkat yang diproduksi PT Marlin dan informasi yang disediakan LAPAN, nelayan akan lebih efisien dalam menangkap ikan sehingga tidak lagi mencari-cari lokasi penangkapan ikan.
"Tentu saja diharapkan produktivitas tangkapan ikan makin meningkat dengan biaya operasional yang lebih efisien," ujarnya.
LAPAN juga telah menandatangani perjanjian lisensi dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) untuk komersialisasi radar hujan Santanu. Teknologi tersebut dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri terhadap informasi cuaca yang akurat dan mendukung upaya peringatan dini cuaca ekstrem serta dapat memberikan informasi cuaca yang detail dan komprehensif.
Radar hujan bisa dipakai oleh BMKG, BNPB, BPBD, pemerintah daerah atau pengguna lain dengan harga yang lebih murah dari harga impor.
Baca juga: LAPAN: Helikopter buatan pemuda Sukabumi belum siap uji
Baca juga: Lapan berbagi ilmu dengan pembuat helikopter dari Sukabumi
Baca juga: LAPAN gandeng Universitas Cenderawasih susun amdal bandar antariksa
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019