• Beranda
  • Berita
  • Kepala BNPB: Utamakan keselamatan jiwa saat cuaca ekstrem

Kepala BNPB: Utamakan keselamatan jiwa saat cuaca ekstrem

1 Januari 2020 16:17 WIB
Kepala BNPB: Utamakan keselamatan jiwa saat cuaca ekstrem
Tangkapan layar citra Satelit Himawari dari BMKG yang menunjukan tutupan awan di atas Pulau Jawa pada Rabu (1/1/2020). (ANTARA/HO-BMKG.)

yang penting selamatkan jiwa terlebih dahulu

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo meminta masyarakat yang tinggal di daerah berpotensi tinggi terkena banjir untuk mengutamakan keselamatan jiwa mengingat diperkirakan curah hujan sangat ekstrem masih akan terjadi.

“Yang penting selamatkan jiwa terlebih dahulu” kata Kepala BNPB dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika intensitas curah hujan yang sangat ekstrim terjadi pada pergantian tahun 2019-2020. Ini menjadi salah satu faktor penyebab banjir.

Baca juga: Tiga perintah Presiden Jokowi untuk atasi banjir di Jabodetabek
Baca juga: Dompet Dhuafa evakuasi pasien terendam banjir di RS Kartika Pulomas


BMKG memprediksi masih terjadi hujan sehingga masih mungkin terjadi banjir lagi. Karenanya, BNPB mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang potensi banjirnya akan meningkat agar melakukan evakuasi ke tempat aman terlebih dahulu.

Curah hujan sangat ekstrem melanda sebagian besar Jawa bagian Barat-Utara sehingga menyebabkan banjir besar yang merata di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung Barat, bahkan Cikampek dan Cipali. Menurut dia, hujan kali ini bukan hujan biasa.

Data intentitas curah hujan saat pergantian tahun 2019-2020 dari beberapa titik pengukuran di antaranya dari TNI AU Halim Perdanakusuma mencapai 377 milimeter per hari (mm per hari), Taman Mini mencapai 335 mm per hari dan Jatiasih Bekasi mencapai 259 mm per hari.

Baca juga: Kemenhub keluarkan edaran operator penerbangan hadapi cuaca ekstrem
Baca juga: Banjir melanda sejumlah daerah di Karawang


Sebagai perbandingan, BMKG mencatat intensitas curah hujan saat Jakarta mengalami banjir besar di antaranya pada 1996 mencapai 216 mm per hari, di 2002 mencapai 168 mm per hari, di 2007 mencapai 340 mm per hari, di 2013 mencapai 100 mm per hari2 di 2015 mencapai 277 mm per hari, dan di 2016 mencapai 100-150 mm per hari.

Dari data Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan yang terkumpul dari Selasa (31/13), pukul 07.30 WIB hingga Rabu (1/1), pukul 07.30 WIB, telah terjadi sembilan bencana banjir yang di antaranya terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Seluma di Bengkulu, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Tapin di Kabupaten Kalimantan Selatan.

Sedangkan tiga banjir bandang terjadi di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, dan Kabupaten Labuanbatu Sumatera Utara.

Baca juga: Kodim 0209 Labuanbatu prioritaskan buka jalan terputus akibat banjir
Baca juga: Diterjang banjir bandang, jalur pantura Kudus tersendat
Baca juga: Antisipasi hujan tinggi, Sumbar siaga darurat bencana hingga awal 2020

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020