• Beranda
  • Berita
  • Penguntit mendekati saat naik pesawat, Nayeon TWICE dilindungi polisi

Penguntit mendekati saat naik pesawat, Nayeon TWICE dilindungi polisi

1 Januari 2020 16:35 WIB
Penguntit mendekati saat naik pesawat, Nayeon TWICE dilindungi polisi
Personel TWICE, Im Nayeon. ANTARA/Twitter/JYPETWICE/pri.

JYP Entertainment telah mengeluarkan pernyataan tentang insiden dengan personel TWICE Nayeon setelah dia didekati oleh seorang penguntit di Jepang.

Dalam pernyataan itu, agensi mengungkapkan bahwa Nayeon saat ini berada di bawah perlindungan polisi setelah penguntit berusaha mendekatinya ketika ia hendak naik pesawat di Jepang.

Baca juga: Dikuntit warga asing, Twice kini dilindungi pihak kepolisian

Dilansir Soompi, Rabu, meskipun anggota tertua TWICE itu tidak terluka secara fisik, Nayeon cukup ketakutan dengan insiden tersebut.

"Hari ini (1/1), penerbangan pulang TWICE dari Jepang ke Korea, seseorang menguntit Nayeon dan berusaha mendekatinya berkali-kali setelah naik," kata JYPE.

"Kami dapat segera menanggapi situasi tersebut, dan (Nayeon), tidak terluka, tetapi dia saat ini sangat tidak nyaman dan cemas," ujarnya melanjutkan.

JYPE menekankan bahwa mereka akan mengajukan dakwaan hukum untuk insiden tersebut, baik terhadap penguntit maupun terhadap mereka yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dan menjual informasi penerbangan TWICE.

"Kami akan mengambil tindakan hukum tingkat tertinggi yang tersedia bagi kami untuk melawan (penguntit). Kami juga sedang menyelidiki penyebaran ilegal jadwal penerbangan dan informasi artis kami," tegas agensi itu.

Agensi yang menaungi grup tenar lain seperti GOT7, Stray Kids, dan ITZY itu kemudian memastikan bahwa tidak akan ada kejadian seperti itu lagi di masa mendatang kepada artis-artisnya.


Baca juga: Jihyo TWICE terluka saat dikerubungi fans, JYP beri peringatan

Baca juga: JYP Entertainment bawa kasus "sasaeng fans" GOT7 ke ranah hukum

Baca juga: JYP rilis pernyataan terkait penyebaran data pribadi Dahyun Twice

 

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020