Direktur PT LIB Dirk Soplanit mengatakan aspek finansial yang dimaksud di antaranya uang hadiah per kategori di kompetisi Liga 1 2019. Ia mengklaim, semua kewajiban finansial sudah diserahkan kepada yang berhak menerima.
Baca juga: PT LIB janji tindak lanjuti insiden pelemparan Persib
“Kami bersyukur bisa menggulirkan semua kompetisi yang dipercayakan ke PT LIB dengan lancar. Bukan saja aspek teknis yang kami perhatikan, sisi finansial pun kami penuhi sesuai dengan paparan di awal musim," ujar Dirk seperti dilansir di laman resmi PT LIB, Rabu.
Meski begitu, kata Dirk, masih ada satu angsuran yang belum diselesaikan, yakni hak kontribusi komersial yang harus dibagikan kepada klub.
"Tinggal satu pembayaran cicilan lagi yang akan kami kirimkan sebelum RUPS (rapat umum pemegang saham) bulan depan," kata dia.
Baca juga: Persib tuntut PT LIB usut tuntas insiden penyerangan
Baca juga: PT LIB tinjau kondisi Stadion Kediri pascabentrok antarsuporter
Dirk juga menyebut bahwa operator juga sudah tak memiliki uang untuk dana subsidi ke klub di kompetisi U-20. Demikian pula dengan Liga 2, klub sudah menerima uang subsidi komersial dan hadiah per kategori.
"Dengan begitu, untuk musim 2019, LIB tidak memiliki utang ke klub maupun ke pihak ketiga lainnya," kata dia.
PT LIB pernah terlambat memenuhi kewajiban menyerahkan hadiah kepada klub pemenang kompetisi yang berada di bawah tanggung jawabnya. Persik Kediri yang menjuarai Liga 3 2018 belum mendapat hadiah hingga Mei 2019.
Hal serupa juga pernah dialami oleh Persebaya Surabaya saat menjadi juara kompetisi Liga 2 2017. Hingga akhir tahun 2018, Persebaya mengklaim belum menerima uang hadiah sebagai juara dari operator.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020