• Beranda
  • Berita
  • PDIB: Waspadai ISPA dan diare muncul pascabanjir

PDIB: Waspadai ISPA dan diare muncul pascabanjir

2 Januari 2020 11:58 WIB
PDIB: Waspadai ISPA dan diare muncul pascabanjir
Dokumen - Tim reaksi cepat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan membantu menyelamatkan korban banjir Jabodetabek. ANTARA/HO-Kemenhub

PDIB tentu saja akan bersama-sama membantu dan mendukung langkah-langkah Ikatan Dokter Indonesia dan pemerintah dalam situasi ini

Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) mengatakan pascabanjir akan berdampak munculnya penyakit-penyakit pada warga yang harus segera diantisipasi dan disiapkan langkah penanganannya, terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA), diare dan penyakit kulit.

"Jika ada gejala batuk-batuk dan bersin-bersin tidak berhenti, segera ke Puskesmas atau dokter," kata Ketua Umum PDIB James Allan Rarung kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Baca juga: PDIB harapkan penanganan terbaik bagi para korban banjir Jabodetabek

PDIB mengatakan kesehatan warga harus tetap terjaga saat bencana apapun termasuk banjir terjadi.

James mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan diri agar terhindar dari penyakit.

Baca juga: Tol Kebon Jeruk masih digenangi banjir

Dalam menghadapi bencana banjir ini, dia mengajak korban terdampak banjir untuk segera membersihkan tubuh yang terkena air kotor, makan makanan yang bersih dan sehat serta minum air minum yang bersih.

Baca juga: DPR tegaskan pemerintah gelar operasi tanggap darurat menyeluruh

"Sementara hindari makanan dan minuman yang dingin, usahakan yang hangat," tuturnya.

Dia juga mengimbau warga untuk selalu mengganti pakaian yang basah dengan yang kering sebagai bagian dari upaya menjaga diri tetap bersih dan sehat.

James juga mengatakan bantuan bahan makanan yang dibutuhkan oleh warga terdampak langsung banjir harus segera disiapkan sehingga mencegah penyakit gangguan gizi akut.

"PDIB tentu saja akan bersama-sama membantu dan mendukung langkah-langkah Ikatan Dokter Indonesia dan pemerintah dalam situasi ini," tuturnya.

Sebelumnya, banjir awal tahun 2020 menggenangi wilayah yang cukup luas di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek), dengan ketinggian air bervariasi dari 30 cm hingga 200 cm.

Dari data per 1 Januari 2020, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten. Titik banjir terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat 97 titik, DKI Jakarta 63 titik dan Banten 9 titik.

Hingga saat ini, BNPB mencatat sebanyak 16 korban jiwa akibat banjir yang melanda kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi.

Pemerintah Kota Tangerang mencatat jumlah warga terdampak banjir mencapai 16 ribu jiwa lebih yang tersebar di 13 kecamatan.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020