Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara berharap agar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dapat memberikan informasi lebih dini untuk mengantisipasi terjadi korban akibat banjir.Informasi pencegahan lebih dini yang dikeluarkan BMKG sangat berguna bagi masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan banjir
Menurut dia, informasi pencegahan lebih dini yang dikeluarkan BMKG sangat berguna bagi masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan banjir.
"Tentunya kita harapkan juga dari BMKG memberikan informasi yang lebih akurat, lebih dini dan masif. Sehingga saudara kita yang membutuhkan info di daerah rawan banjir bisa segera mengevaluasi diri sehingga tidak terjadi korban," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara saat meninjau lokasi pengungsian korban banjir di Bidara Cina, Jakarta, Kamis.
Kementerian Sosial mencatat korban meninggal dunia akibat banjir di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat berjumlah 19 jiwa.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan santunan kepada keluarga korban banjir yang meninggal dunia berupa uang tunai senilai Rp15 juta.
"Untuk korban meninggal kita berikan santunan kepada ahli warisnya sebesar Rp15 juta per korban jiwa," ujar dia.
Menteri Sosial meninjau sejumlah lokasi pengungsian di tiga titik Jakarta Timur yang menjadi wilayah terdampak parah akibat banjir di Jakarta, seperti Cipinang Melayu, Bidara Cina, dan Cawang.
Mensos melihat bantuan yang diberikan kepada pengungsi korban banjir di sejumlah lokasi pengungsian telah memadai. Dia juga tak melarang bagi siapa saja yang ingin menyalurkan bantuan kepada korban banjir.
"Jadi kalau ada organiasi atau perorangan yang mau bantu silahkan ada titiknya," demikian Julian P Batubara.
Baca juga: Mensos tinjau dapur umum pengungsi korban banjir Cawang Jaktim
Baca juga: Mensos sambangi pengungsi korban banjir di Jakarta
Baca juga: Mensos pastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020