"Mau diapakan lagi udah rusak begitu tidak bisa diselamatkan, yang terpaksa diikhlaskan," kata Siti saat ditemui di tempat tinggalnya, Kamis.
Bufet berbahan kayu dengan panjang kurang lebih dua meter terdiri atas tiga kabinet dan sejumlah laci itu dikeluarkan dari dalam rumahnya dengan kondisi sudah terkelupas bagian bawahnya.
Butuh tiga orang laki-laki untuk mengangkat bufet televisi tersebut dari dalam rumah Siti. Barang itu lalu ditumpuk bersama perabotan lainnya yang sudah jadi rongsokan akibat banjir.
Tidak hanya bufet yang rusak, televisi, mesin cuci, lemari es, sepeda motor, hingga kasur dan tempat tidur ikut mengambang direndam banjir.
"Gimana enggak kerendam, orang airnya setinggi atap. Saya aja keluar dari rumah sambil berenang," kata Siti yang sudah tinggal selama 25 tahun di wilayah tersebut.
Baca juga: Ganti baju basah karena banjir cegah hipotermia, kata PDEI Jakarta
Baca juga: Rumah Mak Nyak "Si Doel" kebanjiran, Rano Karno bantu evakuasi
Lokasi rumah Siti sudah jadi langganan banjir karena berbatasan langsung dengan Kali Krukut yang berada di belakang rumah warga.
Kali Krukut meluap setelah diguyur hujan dari Selasa (31/12) malam hingga hari pertama tahun baru 2020.
Banjir merendam rumah warga setinggi hampir dua meter, namun sejak Kamis siang pukul 12.30 WIB banjir berangsur surut hingga warga memanfaatkan untuk membersihkan rumahnya.
Siti tidak mau menghitung berapa kerugian yang dialaminya akibat banjir, tapi banjir sudah jadi hal biasa untuknya.
"Duh kalau dihitung-hitung enggak keitung, tapi mau bagaimana lagi, namanya juga musibah," kata Siti.
Banjir juga merendam koleksi CD dan piringan hitam koleksi milik anaknya. Walau sudah direndam banjir sedahsyat itu, Siti dan warga lainnya bersuka cita membersihkan rumahnya dari sisa-sisa banjir yang membawa material lumpur ke dalam rumah.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020