Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom mengatakan penanganan sepeda motor baik yang dilengkapi kick starter atau tidak sebenarnya sama saja.
Slamet menjelaskan, jika sepeda motor dalam kondisi tidak dihidupkan, maka kemungkinan kondisi mesin akan aman meski terendam air.
"Air paling masuk ke knalpot, filter udara, atau CVT. Ketika motor kondisi mesin mati, semua klep kondisinya tertutup," ungkap Slamet Kasianom saat dihubungi Antara, Kamis.
Slamet mengatakan jika motor terendam air, pastikan tidak menghidupkan motor dan membersihkan air di sejumlah komponen.
"Pastikan air yang di knalpot dibuang dengan cara mengangkat ban depan atau dengan cara melepas knalpot dari motor," kata Slamet.
Baca juga: Yang harus dilakukan jika mobil "matic" terendam banjir
Baca juga: Tips kendarai mobil di saat banjir
Jika bagian knalpot sudah aman, pemilik juga harus mengecek bagian box filter.
Jika filter tersebut masih bawaan pabrik, berarti filter itu akan susah bercampur air karena adanya minyak di filter tersebut.
"Kalau filter masih dalam keadaan standar itu ada lapisan minyak. Kalau ada air enggak mungkin menyatu atau masuk ke dalam, jadi tinggal dibuka dan dikeringkan saja," jelas dia.
Jika air memasuki komponen Continuously Variable Transimission (CVT), kata dia, cukup didiamkan dalam beberapa waktu karena air akan menguap dengan sendirinya.
"Kalau ada air di kawasan CVT, sebenarnya motor bisa jalan tapi hanya saja motor tidak bisa normal jalan karena selip. Jika sudah kering maka motor akan normal dan bisa jalan seperti biasa," tuturnya.
Baca juga: Jangan langsung tancap gas usai lewati banjir, ini alasannya
Baca juga: Bagian mobil yang perlu diperhatikan saat musim hujan
Baca juga: Mobil terendam air, lakukan tiga hal penting ini
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020