"Aksi tanggap darurat ini kami lakukan dalam rangka merespon besarnya dampak banjir di kawasan DKI Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi," kata Presiden ACT Ibnu Khajar di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan penanganan dalam fase tanggap darurat tersebut meliputi banyak hal, baik itu evakuasi maupun pemberian layanan medis kepada masyarakat yang terdampak banjir.
Kemudian terdapat pula penanganan berupa pendirian posko kemanusiaan dan dapur umum. Terakhir, pendistribusian logistik atau bantuan bagi para korban.
Baca juga: Ratusan natura disiapkan ACT bantu kebutuhan pangan korban banjir
Baca juga: ACT terjunkan tim penyelamatan korban banjir Jakarta dan Tangerang
Baca juga: Pertokoan di Kelapa Gading kembali normal
Ia menyampaikan dalam penanganan banjir di wilayah Jabodetabek secara umum, ACT menerapkan total disaster management atau manajemen bencana total.
"Ini mulai dari fase tanggap darurat hingga pemulihan," ujarnya.
Untuk fase tanggap darurat tim ACT sudah siaga sejak Rabu (1/1) dan tersebar di titik-titik yang terdampak banjir paling parah. ACT mengevakuasi warga dengan mendistribusikan bantuan melalui armada-armada kemanusiaan.
Sejauh Ini, ACT telah menurunkan sebanyak lima regu penyelamat di wilayah-wilayah terdampak banjir. Hal pertama yang dilakukan adalah proses evakuasi warga yang terjebak banjir di rumahnya.
Bahkan, saat ini evakuasi warga terus berlangsung di titik-titik yang parah di antaranya Pondok Gede Permai Bekasi, Ciledug Tangerang, Bidara Cina Jakarta Timur dan lainnya.
Selain itu, ACT juga mengerahkan Ambulance Pre-Hospital atau pra-rumah sakit ambulan ls dalam proses evakuasi korban banjir di Jabodetabek.
Salah satunya ialah pada Kamis (2/1) dimana armada dilengkapi peralatan medis untuk pertolongan pertama bagi pasien tersebut mengevakuasi lansia di wilayah Pondok Gede Permai, Bekasi.
"Lansia tersebut mengalami luka saat berusaha menyelamatkan diri dari banjir," katanya.*
Baca juga: Banjir Jakarta, dokter peringatkan warga waspadai beberapa penyakit
Baca juga: Warga minta dievakuasi untuk cuci darah, Anies turun dari perahu karet
Baca juga: Pantau Kampung Pulo-Manggarai, Anies sebut bencana banjir terkendali
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020