Semua harus bergerak, ditambah juga masyarakat termasuk perusahaan perusahaan yang punya CSR, inilah saatnya untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah, kita saling gotong royong
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengajak seluruh pihak untuk terlibat aktif bergotong royong melakukan penanganan pascabanjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek sejak 1 Januari 2020.
Tito Karnavian saat meninjau posko di Jatiasih, Bekasi, Jumat, mengatakan, penanganan pascabanjir dengan bergotong royong tentu akan mempercepat pemulihan warga yang terdampak.
"Semua harus bergerak, ditambah juga masyarakat termasuk perusahaan perusahaan yang punya CSR, inilah saatnya untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah, kita saling gotong royong," ujarnya.
Untuk pelayanan masyarakat dari pemerintahan kata dia, sudah berjalan, sudah ada instruksi dari Presiden Joko Widodo terkait penanganan banjir.
Baca juga: Tidak ada lagi titik banjir di Jakarta Pusat
"Siang ini kita akan rapat dipimpin langsung oleh bapak presiden dengan kementerian terkait, tapi sekarang sudah jalan cuma mungkin akan dievaluasi dimana titik-titik yang perlu penguatan-penguatan," ucapnya.
Mengenai dokumen kependudukan warga yang hilang atau rusak karena banjir, Tito mengatakan Ditjen Dukcapil akan segera menerbitkan kembali dokumen-dokumen tersebut.
"Warga yang kehilangan atau rusak dokumen catatan sipil nya seperti KTP, akta kelahiran, buku nikah dan lain-lain saya sudah perintahkan segera memberikan pelayanan yang mudah dan cepat bagi warga yang kehilangan atau rusak dokumen catatan sipilnya," tuturnya.
Tito Karnavian pada Jumat, meninjau langsung Posko Kemendagri Peduli Banjir di Jatiasih, Perum Villa Jatirasa, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Kunjungi Rusun Rawa Buaya, Anies makan bersama warga
"Sisa-sisa dampak dari banjir itu masih sangat kelihatan sekali, di jalan, kemudian juga di dalam rumah, listrik juga, tadi saya sudah tanyakan kalau untuk masalah makanan tidak masalah, alhamdulillah Posko yang didirikan juga sudah banyak," ucap Mendagri menambahkan.
Berdasarkan peninjauannya, Mendagri menilai bantuan alat berat dan penyedot air diperlukan untuk membersihkan sisa lumpur akibat banjir yang menggenangi rumah warga.
"Tapi yang perlu dibantu adalah masyarakat yang rumahnya terdampak, yang lumpurnya masih dalam dan perlu peralatan tertentu, termasuk penyedot air, disiram dengan semprotan baru bisa kering," ujarnya.
Ia juga menjamin Pemerintah dan Pemda akan tanggap dan bergerak bersama guna mengatasi persoalan banjir dan bencana alam di beberapa wilayah.
Baca juga: AAUI dorong asuransi proaktif tangani klaim nasabah terdampak banjir
Baca juga: Menteri Basuki antisipasi puncak curah hujan
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020